08 January 2018

PTK Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SD

January 08, 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang kurang
diminati oleh para siswa kelas V SD Islam Al-Izhar Pondok Labu Jakarta Selatan tahun pelajaran 2011-2012. Berbagai alasan para siswa kurang berminat pada pelajaran IPS antara lain adalah: muatan materi pelajaran yang terlalu banyak, pelajaran yang bersifat hafalan, dan siswa sulit memahami informasi dari buku paket. Kondisi siswa yang demikian sangat mempengaruhi pencapaian prestasi dalam pelajaran IPS menjadi kurang optimal.
            Model pembelajaran IPS yang diterapkan oleh guru di kelas masih monoton, belum bervariasi. Cara guru yang lebih sering menggunakan metode klasikal (ceramah) merupakan salah satu faktor penyebab kurang tertariknya para siswa pada pelajaran IPS dan membuat hasil belajar IPS mereka rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari sekitar 50 %  siswa kelas V mempunyai nilai rapor IPS hanya mencapai nilai KKM.
            Terkait belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu,                                                 
maka penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
            Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU JAKARTA SELATAN TAHUN PELAJARAN  20011-2012”
 Penulis yakin, dengan model pembelajaranyang menarik melalui permainan, akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu.

B.     IDENTIFIKASI  MASALAH
     Dari latar belakang yang sudah dipaparkan, timbul masalah:
1.      Apakah penyebab rendahnya prestasi siswa kelas V dalam pelajaran IPS?
2.      Apakah metode yang digunakan guru sudah sesuai untuk meningkatkan kemampuan belajar IPS siswa kelas V?
3.      Apakah penggunaan metode Bermain Peran dapat meningkatkan kemampuan belajar IPS siswa kelasV?

C.    PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian tindakan kelas hanya dibatasi pada:
1.      Penggunaan metode Bermain Peran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.

D.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada pembatasan masalah, maka masalah dalam penilitian ini dapat dirumuskan:
“Apakah penggunaan metode Bermain Peran dapat meningkatkan hasil beajar IPS siswa kelas V SD Islam Al-Izhar Pondok Labu?”

2
E.     TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum       : Tujuan yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini menjadi          
                                bagi guru dan siswa untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas
                                 V SDI Al-Izhar Pondok Labu  
Tujuan Khusus      : Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
                                 belajar IPS siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu.
 F.     MANFAAT HASIL PENELITIAN    
1.      Bagi siswa      : Siswa menjadi lebih tertarik dan antusias dalam belajar IPS.
2.      Bagi guru        : Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan metode                      Bermain Peran.
3.      Bagi peneliti   : Agar penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di sekolah
4.      Bagi sekolah   : Reputasi sekolah dapat meningkat di masyarakat.
                          Siswa memperoleh sekolah yang unggul.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kerangka Teoritis
1. Hasil Belajar IPS
a. Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SD
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada siswa. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa yang merupakan proses belajar mengajar dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu (B. Suryosubroto, 1997:148).

Mata pelajaran Ilmu Pengetahua Sosial (IPS) di SD berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas, 2003:2).
Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS yang sedemikian fundamental, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.

b. Ranah Hasil Belajar IPS
Pemberian indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai
siswa. Dalam pencapaian hasil beajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah kognitif,
4
afektif, dan psikomotor secara proporsional. Howard Kingsly membagi tiga macam hasil belajar, yakni:
a.       Keterampilan dan kebiasaan,
b.      Pengetahuan dan pengertian,
c.       Sikap da cita-cita.
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Sedangkan Gagne membagi lima hasil belajar, yakni:
(a)    Informasi verbal, (a) keterampilan verbal, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris

Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris (Nana Sudjana, 2002:22)

Berdasarkan konsep di atas, maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasi belajar IPS  
Adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampua kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.
 2.Model pembelajaran Bermain Peran
Bermain peran adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung memerankan tokoh yang terdapat dalam materi pelajaran, seperti; tokoh sejarah, pahlawan, pemimpin daerah, atau tokoh profesonal. Siswa mencari informasi tentang tokoh tersebut, kemudian menyampaikan dan memperagakannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Kegiatan Bermain Peran dalam pembelajaran di kelas merupakan penerapan pembelajaran model PAIKEM (Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Melalui kegiatan Bermain Peran, kegiatan pembelajaran IPS menjadi lebih dinamis, siswa dapat mengelaborasi potensi belajarnya secara terintegrasi dan menyenangkan.

C. Hipotesis
Hipotesis adalah kalimat pernyataan penelitian yang dihasilkandari hasil kajian teoritis dunia pustaka. Pernyataan ini merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dikaji dalam penelitian (Purwadi Suhandini, 2000:7)
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran Bermain Peran dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu. Adapun indiator kinerjanya adalah sebagai berikut:
1.      Guru terampil mengelola proses pembelajaran PS dengan menerapkan model pembelajaran Bermain Peran.
2.      Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang ditandai dengan keaktifan siswa.
3.      Semua siswa kelas V mendapat nilai IPS melampaui KKM.     
 

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu. Terdiri dari 86 orang siswa.
Waktu
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada bulan November - Desember 20011.
Tempat Penelitian
SDI Al-Izhar Pondok Labu Jakarta Selatan.
Siklus

7

A.    Subyek Penelitian  
Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu.
B.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena ingin menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPS bagi siswa kelas V melalui model
Bermain Peran di SDI Al-Izhar Pondok Labu.
C.    Prosedur Tindakan
1.      Tahap Persiapan
Penulis dalam penelitian ini sebagai pembuat perencanaan. Pelaksanaan tindakan, sekaligus pembuat laporan sebagai perencanaan tindakan, dalam penelitian ini maka penulis melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran IPS di kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu. Penulis dan pengamat aktif dalam penelitian sebagai pelaksanaan pembelajaran atau tindakan untuk menyimpulkan data.
2.      Tahap Perencanaan
Melaksanakan penelitian pada bulan November –Desember tahun 2011.
3.      Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dalam 6 tahap yaitu : perencanaan, pengamatan, pengamatan tindakan, dan refleksi yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu :
Siklus I
1.      Perencanaan
Pada siklus ini peneliti membuat rencana pembelajaran sebagai rancangan dalam melaksanakan tindakan yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran IPS sejarah kerajaan di Indonesia.

2.      Tindakan
Penelitian menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran dengan model Bermain Peran dengan harapan kegiatan belajar mengajar di kelas akan terjadi interaksi dan semangat belajar yang tinggi, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah penggunaan model ini merupakan cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada akhir pelajaran, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan evaluasi.
3.      Pengamatan
Saat dilaksanakan pengamatan, peneliti dan kolaborator mengamati tentang keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar di kelas.
4.      Refleksi
Setelah penelitian dilaksanakan, maka peneliti dan kolaborator melakukan refleksi. Data yang diperoleh dari lembar pengamatan dan hasil belajar siswa.
Siklus II
1.      Perencanaan
Berdasarkan temuan permasalahan pada siklus I dan jika masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran untuk mengatasi masalah dan peningkatan hasil belajar.
2.      Tindakan
Peneliti tetap menjelaskan materi sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam tahap ini siswa aktif berdiskusi sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh guru sebelum melakukan diskusi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dan untuk mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran.
9
3.      Pengamatan
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti dan kolaborator memantau pelaksanaan .
4.      Refleksi
Setelah penelitian melaksanakan proses pengajaran yang diamati oleh peneliti dan kolaborator mengadakan refleksi hasil tindakan siklus II.

D.    Teknik Pengumpulan Data  
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar pengamatan yaitu tes hasil evaluasi. Teknik pengumpulan data dirinci sebagai berikut :

     .  Observasi
     .  Tes
       Instrumen Penelitian, meliputi :
            .  Tes
            .  Observasi
            . LKS

E.     Analisis Data
Analisis data ini adalah tentang peningkatan kualitas pembelajaran. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pada setiap kegiatan refeksi. Penelitian melakukan analisis terhadap data sehingga dapat dijadikan sebagai pemantau yang diharapkan dapat member gambaran yang sesuai antara tindakan yang diberikan dengan rencana yang telah disusun dan ketercapaian tinadakan yang telah ditentukan.

F.    Jadwal Penelitian (Terlampir)

A.    Kolaborator
1.      Bpk. Anwar
Tugas   : mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
2.      Ibu Endang
Tugas   : mengamati keefektifan model yang dipilih
3.      Ibu Rus’aini
Tugas   : mengamati materi yang diajarkan

Thanks for reading PTK Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SD

Related Posts

Your Comments

No comments:

Recent Posts

Copyright © DEDE JAMAL. All rights reserved. Template by CB Blogger