PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang kurang
diminati
oleh para siswa kelas V SD Islam Al-Izhar Pondok Labu Jakarta Selatan tahun
pelajaran 2011-2012. Berbagai alasan para siswa kurang berminat pada pelajaran
IPS antara lain adalah: muatan materi pelajaran yang terlalu banyak, pelajaran
yang bersifat hafalan, dan siswa sulit memahami informasi dari buku paket.
Kondisi siswa yang demikian sangat mempengaruhi pencapaian prestasi dalam
pelajaran IPS menjadi kurang optimal.
Model pembelajaran IPS yang
diterapkan oleh guru di kelas masih monoton, belum bervariasi. Cara guru yang
lebih sering menggunakan metode klasikal (ceramah) merupakan salah satu faktor
penyebab kurang tertariknya para siswa pada pelajaran IPS dan membuat hasil
belajar IPS mereka rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari sekitar 50 % siswa kelas V mempunyai nilai rapor IPS hanya
mencapai nilai KKM.
Terkait belum optimalnya hasil belajar
IPS siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu,
maka
penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran bermakna yang bermuara
pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka
penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul :
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V
SD ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU JAKARTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 20011-2012”
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Dari
latar belakang yang sudah dipaparkan, timbul masalah:
1. Apakah
penyebab rendahnya prestasi siswa kelas V dalam pelajaran IPS?
2. Apakah
metode yang digunakan guru sudah sesuai untuk meningkatkan kemampuan belajar
IPS siswa kelas V?
3. Apakah
penggunaan metode Bermain Peran dapat meningkatkan kemampuan belajar IPS siswa
kelasV?
C.
PEMBATASAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian tindakan kelas
hanya dibatasi pada:
1. Penggunaan
metode Bermain Peran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.
D.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
pada pembatasan masalah, maka masalah dalam penilitian ini dapat dirumuskan:
“Apakah
penggunaan metode Bermain Peran dapat meningkatkan hasil beajar IPS siswa kelas
V SD Islam Al-Izhar Pondok Labu?”
2
E.
TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan Umum : Tujuan yang diharapkan dari penelitian
tindakan kelas ini menjadi
bagi guru dan
siswa untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas
V SDI Al-Izhar
Pondok Labu
Tujuan Khusus : Secara khusus penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil
belajar IPS siswa
kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu.
1. Bagi
siswa : Siswa menjadi lebih tertarik
dan antusias dalam belajar IPS.
2. Bagi
guru : Dapat meningkatkan
keterampilan guru dalam menggunakan metode Bermain Peran.
3. Bagi
peneliti : Agar penelitian tindakan
kelas dapat dilakukan di sekolah
4. Bagi
sekolah : Reputasi sekolah dapat
meningkat di masyarakat.
Siswa memperoleh
sekolah yang unggul.
BAB
II
KAJIAN
TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kerangka
Teoritis
1.
Hasil Belajar IPS
a.
Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SD
Salah
satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada siswa. Mereka harus memperoleh
kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping mengembangkan pribadinya.
Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa yang merupakan proses belajar
mengajar dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau
metode-metode tertentu (B. Suryosubroto, 1997:148).
Mata
pelajaran Ilmu Pengetahua Sosial (IPS) di SD berfungsi untuk mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas, 2003:2).
Terkait
dengan tujuan mata pelajaran IPS yang sedemikian fundamental, maka guru
dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam upaya mewujudkan
pencapaian tujuan tersebut.
b.
Ranah Hasil Belajar IPS
Pemberian
indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai
siswa.
Dalam pencapaian hasil beajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah
kognitif,
4
afektif,
dan psikomotor secara proporsional. Howard Kingsly membagi tiga macam hasil
belajar, yakni:
a. Keterampilan
dan kebiasaan,
b. Pengetahuan
dan pengertian,
c. Sikap
da cita-cita.
Masing-masing jenis
hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Sedangkan Gagne membagi
lima hasil belajar, yakni:
(a) Informasi
verbal, (a) keterampilan verbal, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)
keterampilan motoris
Dalam sistem pendidikan
nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris (Nana Sudjana, 2002:22)
Berdasarkan konsep di
atas, maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasi belajar IPS
Adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampua kognitif,
afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan
dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.
Bermain
peran adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
memerankan tokoh yang terdapat dalam materi pelajaran, seperti; tokoh sejarah,
pahlawan, pemimpin daerah, atau tokoh profesonal. Siswa mencari informasi
tentang tokoh tersebut, kemudian menyampaikan dan memperagakannya dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
Kegiatan
Bermain Peran dalam pembelajaran di kelas merupakan penerapan pembelajaran
model PAIKEM (Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan). Melalui kegiatan Bermain Peran, kegiatan pembelajaran IPS
menjadi lebih dinamis, siswa dapat mengelaborasi potensi belajarnya secara
terintegrasi dan menyenangkan.
C.
Hipotesis
Hipotesis
adalah kalimat pernyataan penelitian yang dihasilkandari hasil kajian teoritis
dunia pustaka. Pernyataan ini merupakan jawaban sementara dari permasalahan
yang dikaji dalam penelitian (Purwadi Suhandini, 2000:7)
Hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Bermain Peran dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDI Al-Izhar
Pondok Labu. Adapun indiator kinerjanya adalah sebagai berikut:
1. Guru
terampil mengelola proses pembelajaran PS dengan menerapkan model pembelajaran
Bermain Peran.
2. Terjadi
perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang
ditandai dengan keaktifan siswa.
3. Semua
siswa kelas V mendapat nilai IPS melampaui KKM.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting
Penelitian
Lokasi penelitian adalah kelas V SDI
Al-Izhar Pondok Labu. Terdiri dari 86 orang siswa.
Waktu
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
pada bulan November - Desember 20011.
Tempat
Penelitian
SDI Al-Izhar Pondok Labu Jakarta
Selatan.
Siklus
7
A.
Subyek
Penelitian
Subyek
penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu.
B.
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena ingin menerapkan
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPS bagi siswa kelas V melalui
model
Bermain
Peran di SDI Al-Izhar Pondok Labu.
C.
Prosedur
Tindakan
1. Tahap
Persiapan
Penulis
dalam penelitian ini sebagai pembuat perencanaan. Pelaksanaan tindakan,
sekaligus pembuat laporan sebagai perencanaan tindakan, dalam penelitian ini
maka penulis melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran IPS di
kelas V SDI Al-Izhar Pondok Labu. Penulis dan pengamat aktif dalam penelitian
sebagai pelaksanaan pembelajaran atau tindakan untuk menyimpulkan data.
2. Tahap
Perencanaan
Melaksanakan penelitian
pada bulan November –Desember tahun 2011.
3. Tahap
Pelaksanaan
Pada
tahap pelaksanaan dilakukan dalam 6 tahap yaitu : perencanaan, pengamatan,
pengamatan tindakan, dan refleksi yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu :
Siklus
I
1. Perencanaan
Pada siklus ini peneliti membuat
rencana pembelajaran sebagai rancangan dalam melaksanakan tindakan yang akan
dilaksanakan adalah pembelajaran IPS sejarah kerajaan di Indonesia.
2. Tindakan
Penelitian menjelaskan materi
sesuai dengan rencana pembelajaran dengan model Bermain Peran dengan harapan
kegiatan belajar mengajar di kelas akan terjadi interaksi dan semangat belajar
yang tinggi, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk
mengetahui apakah penggunaan model ini merupakan cara yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada akhir pelajaran, kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan evaluasi.
3. Pengamatan
Saat dilaksanakan pengamatan,
peneliti dan kolaborator mengamati tentang keaktifan dan antusias siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar-mengajar di kelas.
4. Refleksi
Setelah penelitian dilaksanakan,
maka peneliti dan kolaborator melakukan refleksi. Data yang diperoleh dari
lembar pengamatan dan hasil belajar siswa.
Siklus
II
1. Perencanaan
Berdasarkan temuan permasalahan
pada siklus I dan jika masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan
belajar, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran untuk mengatasi masalah
dan peningkatan hasil belajar.
2. Tindakan
Peneliti tetap menjelaskan materi
sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam tahap ini siswa aktif berdiskusi
sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh guru sebelum melakukan
diskusi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dan untuk
mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran.
9
3. Pengamatan
Dalam pelaksanaan tindakan siklus
II, peneliti dan kolaborator memantau pelaksanaan .
4. Refleksi
Setelah penelitian melaksanakan
proses pengajaran yang diamati oleh peneliti dan kolaborator mengadakan
refleksi hasil tindakan siklus II.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar pengamatan yaitu tes
hasil evaluasi. Teknik pengumpulan data dirinci sebagai berikut :
. Observasi
.
Tes
Instrumen
Penelitian, meliputi :
.
Tes
.
Observasi
. LKS
E.
Analisis
Data
Analisis data ini
adalah tentang peningkatan kualitas pembelajaran. Analisis data dalam
penelitian tindakan kelas dilakukan pada setiap kegiatan refeksi. Penelitian
melakukan analisis terhadap data sehingga dapat dijadikan sebagai pemantau yang
diharapkan dapat member gambaran yang sesuai antara tindakan yang diberikan
dengan rencana yang telah disusun
dan ketercapaian tinadakan yang telah ditentukan.
F.
Jadwal
Penelitian (Terlampir)
A.
Kolaborator
1. Bpk.
Anwar
Tugas : mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
2. Ibu
Endang
Tugas : mengamati keefektifan model yang dipilih
3. Ibu
Rus’aini
Tugas : mengamati materi yang diajarkan
Thanks for reading PTK Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SD
No comments:
Post a Comment