Meningkatkan Hasil
Belajar IPA dengan Memanfaatkan Media Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar
pada Siswa Kelas VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada era globalisasi
sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara cepat dan
dinamis, yang mencakup perkembangan di segala bidang kehidupan. Pengembangan
kemampuan siswa merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan siswa
agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dunia teknologi dan informasi.
Oleh karena itu, siswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agar
menjadi peserta didik yang aktif dan kreatif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara; karena pendidikan yang memadai akan meningkatkan
taraf hidup suatu bangsa.
Dalam proses
pembelajaran IPA di lapangan sering kali berlangsung di dalam kelas dan belum
menggunakan fasilitas yang ada seperti media lingkungan, perpustakaan, komputer
walaupun fasilitas tersebut telah ada di sekolah.
Proses pembelajaran
tersebut membuat siswa tidak bergairah untuk belajar, cenderung menimbulkan
suasana bosan, apatis, dan statis. Oleh karenanya, anak tersebut mencari
kesibukannya sendiri di tengah proses pembelajaran yang sedang berlangsung,
seperti mengobrol dengan teman, mengganggu teman dengan perilaku usil telah
menjadi pemandangan umum sehari-hari.
Menciptakan pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan tentu merupakan jawaban yang
tepat atas permasalahan tersebut. Menciptakan pembelajaran yang seperti itu
tentu tidak mudah diwujudkan, yang memerlukan berbagai keterampilan dari guru
itu sendiri dan dukungan dari pimpinan ataupun dana besar, menuntut kreativitas
pemilihan metode dan media, ataupun pemilihan model pembelajaran yang tepat dan
bervariasi, menggunakan berbagai sumber, menguasai materi pembelajaran, proses
pembelajaran yang kondusif.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Apakah yang
menyebabkan banyak siswa malas belajar, dan apa akibatnya?
2. Bagaimana cara
memotivasi siswa tersebut agar mau
belajar ?
3. Mengapa guru
belum mampu menciptakan pembelajaran yang efektif ?
4. Bagaimana cara
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA dengan
menggunakan media lingkungan ?
5. Apakah
pemanfaatan media lingkungan dalam pembelajaran penyesuaian diri tumbuhan
terhadap lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI Sekolah
Dasar Negeri Kayumanis 03 Pagi,Matraman ,Jakarta Timur?
C. Perumusan
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar
belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah
yang akan diteliti adalah: “Bagaimana Cara Meningkatkan Hasil Belajar IPA
dengan Memanfaatkan Media Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar pada Siswa
Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kayumanis 03 Pagi, Matraman Jakarta Timur?”
D. Pembatasan
Masalah
Peneliti dalam
penelitian ini hanya membatasi masalah pada peningkatan hasil belajar IPA yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Memanfaatkan Media Lingkungan
Sekolah tentang Penyesuaian Diri Tumbuhan”. Peningkatan tersebut dapat
diketahui dengan peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan dengan kualitas
maupun kuantitas angka rata-rata hasil belajar dari siklus sebelumnya, yaitu
pada siswa kelas VI SD Negeri Kayumanis 03 Pagi, Matraman Jakarta Timur.
E. Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas belajar siswa serta hasil belajar
IPA dengan pemanfaatan media lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa di
kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kayumanis 03 Pagi,.Matraman Jakarta Timur
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
BERFIKIR DAN HIPOTESA
A. Kajian
Teori
1.
Pengertian hasil Belajar
Menurut
Hamalik,,hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu.Perubahan tingkah laku yang termasuk
hasil belajar, meliputi:pengetahuan,emosioanal,pengertian,hubungan
social,kebiasaan,ketrampian etis,budi pekerti,apersiasi, dan sikap
Sedangkan
menurut wiliam Burton dalam Hamalik,hasil belajar adalah pola berubahan
nilai-nilai,pengertian-pengertian,sikap apresiasi,dan kertampilan yang diterima
oleh murid apabila menerima kepuasan pada kebutuhannya berguna,serta bermakna
baginya.Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono,hasil belajar adalah
penilaian/pengukuran proses belajar mengajar.
Dengan
dilaksanakannya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,maka penulis mengharapkan
siswa dapat memahami dan mengamati tentang berbagai gejala alam yang bersifat
analitis,logis,rasional,lengkap dan cermat,yang berupa prisip-prisip,teori –
teori hukum. Konsep-konsep ,maupun fakta-fakta yang ditunjukan untuk
menjelaskan gejala-gejala alam.serta menghubungkan berbagai gejala alam yang
satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu sudut pandang yang baru terhadap
objek yang diamatinya sesuai dengan perkembangan konigtifnya.
2.
Pengertian IPA
Dalam
menjawab tantangan zaman yang telah berubah ,kurikulum KTSP 2006 dalam salah satu
program pengajaran yaitu mata pelajaran Ilmu Pengtehuan Alam berusaha merespon
proaktif berbagai informasi,ilmu pengetahuan dan teknologi .Hal ini berkaitan
untuk meningkatkan hubungan pengajaran dengan keadaan dan kebutuhan hidup
sehari-hari.
Menurut
ROM Harre yang dikutip oleh Darmojo dan Kaligis mengatakan IPA adalah kumpulan
yang telah diuji kebenarannya,yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan
dan gejala alam yang diamati secara seksama
Berdasarkan
pendapat di atas hakekatnya IPA dalam penelitian ini adalah suatu ilmu yang
memahami dan mengamati tentang berbagai gejala alam,yang bersifat
analitis,logis,rasional,lengkap dan cermat,yang berupa prinsip-prisip,teori-
hukum ,konsep-konsep ,maupun fakta-fakta yang ditunjukan untuk menjelaskan
gejala alam yang satu dengan yang lainnya,sehingga susdut pandang baru terhadap objek-objek
yang diamati
3.
Pengertian Hasil Belajar
Dengan dilaksanakannya pembelajaran IPA diharapkan siswa
dapat memahami dan mengamati tentang berbagai gejala alam yang bersifat analitis,logis,rasional,lengkap,dan
cermat,yang berupa prinsip-prinsip ,teori hukum.Konsep-konsep,maupun
fakta-fakta yang ditujukkan untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang satu
dengan yang lain,sehingga membentuk sudut pandang baru terhadap objek yang diamatinya
sesuai perkembangan kognitifnya.
4.
Pengertiam Media
Kata media
berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium,batasan
mengenai pengertian media luas,namun kita membatasi pada media pendidikan
saja,yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran ,
Sedangkan menurut Gagne dan Briggss dalam buku yang sama
menyatakan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku,tape recorder,kaset ,film,foto
,gambar.grafik,televise, dan computer\
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media adalah benda atau orang yang dapat membantu memberikan pemahaman pada
seorang yang menerima pesan dari orang yang menyampaikan pesan.
5.
Pengetian Lingkungan
Lingkungan
dalam arti semit adalah alam sekitar di luar diri manusia/individu. Secara luas
lingkungan dapat mencakup segala materi dan stimuli di dalam dan di luar diri
individu,baik yang bersifat fisiologis,psikologis, maupun social kultur.
6.
Pengertian Sumber belajar
Dalam kamus Bahasa
Indonesia ,sumber artinya Segala sesuatu baik yang berwujud benda maupun berwujud sarana yang menunjang lainya
yang tidak berwujud misalnya,
peralatan,waktu dan tenaga yang digunakan untuk mencapai hasil
belajar.Sedangkan belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian
ilmu,berlatih,berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman.
Sumber belajar IPA harus disesuaikan dengan karakteristik
anak-anak yang menggunakannya ditinjau dari aspek misalnya latar belakang,
pengalaman mereka,.tingkat perkembangan kognitif,efektif,dan kedewasaan dan
tingkat social ekonomi anak-anak
B. Kerangka
berfikir
Mata
pelajaran IPA mengajak siswa sekolah dasar untuk memiliki sikap
ilmiah,jujur,teliti,peduli terhadap lingkungan dan dapat bekerja sama,sedangkan
aktivitas belajar siswa diperoleh melalui ketrampilan sebagai proses dasar
seperti mengamati,mengklasifikasi,menyimpulkan,mengkomunikasikan,dansebagainya.
Untuk
menyampaikan kualitas pembelajaran IPA dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah
secara maksimal diperlukan strategi dan program pembelajaran melalui hasil
pengaamtan yang berupa pengamtan hasil pembelajaran dan pengamatan media
lingkungan sekolah melalui pengalaman belajar yang bermakna
Pembelajaran
dengan pemanfaatan media lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam materi
tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dilaksanakan di dalam dan di
luar kelas dengan kegiatan siswa mengamati langsung tumbuhan yang ada.Dengan
pemanfaatan media lingkungan sekolah diharapkan dapat membuat pembelajaran
lebih bermakna dan cara berfikir siswa lebih kontruktif melalui pengamatan
langsung
C. Hipotetesis
Tindakkan
Berdasarkan
kerangka teori dan kerangka konsep yang dikemukakan diatas.maka dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut: “Dengan pemanfaatan media lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa
kelas VI Sekolah Dasar Negri Kayumanis 03 Pagi.Matraman Jakarta Timur.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan
di kelas V SDN Kayu Manis 03 Pagi, Jakarta Timur dengan alamat Jl. Kayu Manis
4B no. 20 Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Pemanfaatan media lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar dibatasi pada taman sekolah, halaman sekolah,
dan perpustakaan sekolah.
Penelitian ini
dilaksanakan di SDN Kayu Manis 03 Pagi, Jakarta Timur, karena SD tersebut
merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga memungkinkan penelitian ini
dilaksanakan secara efektif.
B. Subyek/Partisipan
yang Terlibat dalam Penelitian
Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas V SDN Kayu Manis 03 Pagi, Kecamatan Matraman Kotamadya
Jakarta Timur yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 19 orang siswa laki-laki
dan 20 orang siswi perempuan. Sedangkan partisipan dalam kegiatan penelitian
ini adalah guru kelas V SDN Kayu Manis 03 Pagi yaitu saudari Megaria , S.Pd,
sebagai kolaborator dengan peneliti yang dinilai memahami tentang pembelajaran
Sains.
C.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan
selama dua bulan pada semester gasal tahun ajaran 2010/2011, yaitu bulan
September sampai Oktober 2010.
Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian
A. Desain
Pembelajaran (Rancangan Siklus Penelitian)
Berdasarkan tujuan
penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yang menggunakan model siklus (putaran/spiral) yang mengacu pada model
PTK Hopkins, yang dalam satu siklus terdiri dari empat komponen yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dari terselesaikannya refleksi
lalu dilanjutkan dengan perencanaan kembali (replanning), dan disusun
sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan
pengamatan yang membentuk sebuah siklus.
Dengan demikian,
aktivitas dalam penelitian tindakan ini melalui tahapan dan siklus tertentu
seperti terlihat pada bagan berikut ini:
A. Teknik
Pengumpulan Data
Data penelitian yang
diperoleh dengan teknik pengumpulan data melalui proses, yaitu :
a) observasi,
b) dokumentasi/foto-foto
yang diambil pada saat pelaksanaan penelitian,
c) wawancara
terhadap beberapa siswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan-kekurangan
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
B. Teknik
Analisis Data
Analisis data yang
dilakukan peneliti dan kolaborator pada setiap kegiatan refleksi dalam satu
siklus untuk mendapatkan gambaran yang sesuai antara tindakan yang diberikan
dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, sehingga menemukan kelebihan dan
kekurangannya. Hasil analisis data siklus I dijadikan acuan perencanaan pada
siklus berikutnya sampai terjadi peningkatan hasil belajar serta peningkatan
pemanfaatan lingkungan sekolah dalam pembelajaran sains.
Dalam penelitian ini
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains,
maka teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang terkumpul dilakukan
perhitungan prosentase kemampuan siswa dalam menjawab test tertulis untuk
mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Analisis
data dalam penelitian ini melalui : reduksi data, paparan data, dan penyimpulan
hasil analisis.
|
Jika
dalam tindakan pertama belum berhasil, maka akan diteruskan ke tindakan kedua,
dan seterusnya sampai tampak benar lingkungan sekolah pembelajaran sains
dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran sains dalam rangka
meningkatkan kemampuan siswa dan mencapai hasil belajar siswa yang ditargetkan
oleh peneliti sesuai dengan hasil intervensi tindakan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, dan Kaligis. 1991/1992. Pendidikan IPA II.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr.Hamka.sertifikasi guru
Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Tiara Wacana.
S.Rositawaty-Arie
Muharam.2008Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Kurikulum KTSP
2006,Sekolah Dasar
Thanks for reading PTK IPA Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Memanfaatkan Media Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar
No comments:
Post a Comment