16 January 2018
11 January 2018
10 January 2018
PTK Matematika Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Metode Pemecahan Masalah Siswa Kelas VI
PTK Matematika Hasil belajar alat ukur Panjang melalui metode konstektual Siswa kelas III
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
ALAT UKUR
PANJANG MELALUI METODE KONSTEKTUAL
SISWA
KELAS III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Tujuan
pengajaran Matematika adalah dapat memahami setiap materi berdasarkan tujuan
pembelajaran Matematika. Untuk dapat
memahami hal tersebut diperlukan adanya minat dan keinginan yang tinggi dari
siswa.
Uraian diatas bertentangan dengan apa
yang dialamai oleh siswa kelas III SDN Pulo Gebang Pagi. Jakarta Timur
Berdasarkan pengamatan dari hasil
yang diperoleh pada ulangan harian siswa hanya memperoleh nilai 50 dan 20 tertinggi dengan jumlah siswa 30. Laki-laki 19 dan Perempuan 19 siswa nilai kurang dari 50, ada 25 orang nilai
diatas 60 ada 10 siswa yang mana ini sangat memprihatinkan penulis.
Upaya untuk menaikan hasil yang
diperoleh siswa menjadi lebih baik lagi, maka diperlukan mengubah strategi
kebiasaan pembelajaran yang monoton menjadi bermakna. Oleh karena itu penulis menggunakan Metode
Konstektual dalam hal ini.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka permasalahan yang dapat
diindentifikasi sebagai berikut :
1.
Apakah melalui pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil belajar
matematika alat ukur panjang.
2.
Sejauh mana pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil belajar
matematika alat ukur panjang.
3.
Apakah metode mengajar yang diterapkan guru sudah bervariasi sehingga siswa
menjadi tertarik dan tidak merasa jenuh.
C.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
“
Apakah melalui pendekatan konstektual
dapat meningkatkan hasil belajar matematika alat ukur pada siswa kelas III SDN
Pulogebang 24 Pagi. Jakarta Timur. “
D. TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika
alat ukur panjang melalui pendekatan metode konstektual pada siswa kelas III
SDN Pulogebang 24 Pagi. Jakarta Timur.
E. MANFAAT
PENELITIAN
Diharapkan
penelitian ini bermanfaat
a. Bagi Siswa
·
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dengan materi Alat Ukur Panjang.
·
Menigkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika Alat Ukur
Panjang.
·
Melatih berfikir kritis.
b.Untuk Guru
·
Lebih memahami berbagai model pendekatan pembelajaran yang sesuai kepada
siswa.
·
Untuk meningkatkan pengukuran guru dalam pelajaran matematika menjadi lebih
baik.
c. Untuk Sekolah
·
Untuk menghasilkan siswa yang cakep dan trampil dalam pelajaran matematika
dengan materi Alat Ukur Panjang.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KERANGKA
TEORITIS
1. Pendekatan Konstektual
Pendekatan konstektual adalah
pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran nyata dan jelas untuk mencapai Tujuan
belajar.
2. Hipotesis Tindakan
Secara umum Hipotesis tindakan adalah
dugaan sementara atas jawaban suatu masalah u7ntuk mendapatkan jawaban
sebenarnya dan masih dilakukan pengujian kebenaran melalui penelitian.
Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat reflektif. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan
Hipotesa tindakan yaitu jika penerapkan pembelajaran yang komunikatif maka
hasil belajar siswa dalam materi Alat Ukur Panjang akan berhasil baik dan dapat
meningkatkan nilai – nilai matematika.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pendekatan penelitian menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) mengacu pada model PTK yang dilaksanakan oleh Kemmis dan
Mc Taggart dalam bentuk silabus yang berulang – ulang, tiap silabus terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan strategi pembelajaran
dalam bentuk konstektual.
A. SETTING
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
III SDN Pulogebang 24 pagi. Jakarta
Timur.
Subjek penelitian yang akan diteliti
oleh observer adalah kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi sebanyak 38 siswa yang
terdiri dari Laki – laki 19 orang dan Perempuan 19 orang.
Penelitian ini dilakukan pada semester
1 tahun 2011 – 2012 yang berlangsung dari bulan Juli sampai dengan Oktober
2011. Jumlah siklus yang dilakukan
sebanyak Tiga siklus. Setiap siklus
terdiri dari 2 atau 3 pertemuan.
B. SUMBER
DATA
·
Siswa kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi
·
Guru kelas III (Saptini Lestari)
·
Kolaborator (Guru Kelas IV)
C. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Instrumen Penelitian :
1.
Test hasil belajar siklus 1 dan 2
2.
Penilaian psikologis dalam diskusi
3.
Kuesioner (untuk mengetahui respons siswa terhadap metode pendekatan
konstektual
4.
Wawancara.
D. METODE
PENGUMPULAN DATA
1.
Observasi
Tentang aktifitas siswa menikuti
pembelajaran
Observasi keterlambatan pembelajaran
yang dilakukan guru.
2.
Catatan Lapangan
Yaitu catatan tentang perubahan sikap,
perubahan iklim belajar siswa
3.
Analisis Data
Analisa data dengan menggunakan
analisis deskriptif dalam bentuk pprosentasi dan komparatif antar siklus dengan
pendekatan kualitif.
4.
Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakuan termasuk
penelitian kualitas pembelajaran dan dilakukan sebanyak 3 siklus, masing –
masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
:
Penelitian metode ini berdasarkan pada langkah –
langkah yang diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
obsevasi, Refleksi untuk setiap diklus guna perbaikan dan peningkatan
profesionalisme pengajar dan proses pembelajaran di kelas dengan melibatkan
berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada
peserta didik.
1.
Siklus Pertama
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan
berdasarkan penelitian yaitu
Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Alat Ukur Panjang melalui metode konstektual siswa kelas III SDN Pulogebang 24
Pagi. Jakarta Timur. Tahun Pelajaran 2011
– 2012.
Beberapa Perangkat yang dipersiapkan
dalam hal ini :
1. Membuat RPP dengan :
Standar Kompetensi : Menggunakan pengukuran Waktu, Panjang dan
Berat dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya
meteran, timbangan atau jam.
2. Membuat denah tempat duduk
siswa.
3. Membuat lembar kerja siswa.
4. Membuat Tes ulangan harian
untuk siklus 1 dan 2.
5. Membuat lembar pengamatan
aktivitas siswa.
6. Membuat lembar pengamatan
pembelajaran oleh guru.
7. Membuat lembat hasil belajar
siswa (nilai).
8. Menyiapkan media (alat peraga
dan struktur belajar).
9. Menyiapkan foto – foto.
b. Pelaksanaan Pembelajaran.
·
Apersepsi (tanya jawab).
·
Siswa diberi penjelasan.
·
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
·
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar
materi yang akan di pelajari.
·
Siswa di tugaskan untuk bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan.
·
Peneliti memulai mamaparkan dan mendiskusikan yang dibahas.
·
Setelah kegiatan kelompok selesasi, dilampirkan dengan siklus kelas yang dipandu
guru untuk membahas hal – hal yang tidak atau belum terselesaikan dalam
kegiatan kelompok.
·
Peneliti memberikan evaluasi ntuk mengetahui penguasaan konsep yang
dipelajari secara individu dari kelompok.
c. Observasi
Peneliti mengamati situasi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, kemudian mendiskripsikan hal – hal yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun tindakan observasi yang
dilakukan penulis yaitu mengamati keaktifan dan aktifitas dalam pembelajaran
sebagaimana yang terjadi dengan menggunakan lembar pengamatan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti
mencoba merinci kemudian menganalisa permasalahan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung pada siklus pertama yang harus diperbaiki atau ditingkatkan pada
siklus kedua. Permasalahan yang terjadi
setelah melakukan tahapan pada siklus pertama adalah :
·
Masih terdapat siswa yang kurang percaya diri untuk melontarkan pertanyaan
atau pernyataan. Ini dapat dilihat dari
sikap siswa yang kurang percaya diri itu menyentuh temannya bertanya.
·
Lalu pada masalah ketepatan waktu mengerjakan LKS masih kurang dari
harapan, karena masih banyak siswa yang mengobrol atau bermain saat mengerjakan
LKS tersebut.
Ketuntasan hasil belajar kurang dari apa yang diharapkan karena hanya 60
% siswa yang memahami materi yang disampaikan.
PTK Matematika Upaya peningkatan pembelajaran melalui metode demonstrasi di kelas iv
UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV
A . LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan
nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat yang madani berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945
yang memungkinkan bagi warganya untuk mengembangkan sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini sudah tertuang dalam
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 Bab II Pasal 4, yang
menyatakan bahwa :
Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki ketrampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Implementasi undang – undang No. 2
tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional banyak dijabarkan kedalam
sejumlah peraturan yang ada antara lain, peraturan pemerintah No. 19 tahun 2004
tentang standar pendidikan nasional, Peraturan ini menggambarkan dan lebih
terarah terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan yaitu :
standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Berdasarkan hal di atas, maka peran
guru menjadi kunci keberhasilan dalam bidang kependidikan dan pembelajaran agar
standarisasi yang sudah ditetapkan dapat terwujud demi terciptanya bangsa yang cerdas, yang memiliki pendidikan yang
bermutu dan dapat bersaing dengan negara –negara maju.
Rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran Matematika dalam menjalankan tugasnya, sehingga guru
mampu meningkatkan kualitas mengajar yang didasarkan pada wawasan sebagai
landasan mengambil keputusan dalam menjalankan tugas.
Permasalahan yang umum terjadi di SD
adalah rendahnya hasil belajar Matematika siswa. Dapat dibuktikan pada hasil ulangan lebih
rendah dari rata – rata bidang studi lain.
Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas guru
mencoba melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk meningkatkan proses praktek
pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Dengan adanya
pelaksanaan PTK, dengan merubah metode penyajian yang multi metode, pemberian
tugas dengan alat bantu yang riil kita harapkan sangat berpengaruh pada sekolah
dan siswa.
B . IDENTIFIKASI
MASALAH
Hasil observasi yang
diperoleh guru hasil pembelajaran rata – rata di kelas IV dengan angka 58 masih
jauh apabila kita mengukur dengan standar yang sudah di tentukan.
Untuk mengetahui penyebab
rendahnya penguasaan materi, guru dan siswa bekerja sama dengan teman sejawat
melalui diskusi, maka terungkap beberapa masalah:
1.
Mengapa siswa sulit menguasai mata pelajaran Matematika.
2.
Apakah sarana dan prasarana masih belum mencukupi.
3.
Apakah penyajian dan metode yang tidak menarik bagi siswa.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, maka perumusan masalah
penelitian in adalah :
Bagaimana upaya
meningkatkan pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN Balimester 03 Petang
Jatinegara.
D . TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh gambaran :
1.
Meningkatkan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan inovasi pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga.
2.
Meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Matematika dengan pembelajaran
inovatif dan menyenangkan.
3.
Siswa mencintai pelajaran Matematika.
E . MANFAAT HASIL PENELITIAN
1.
Manfaat bagi siswa :
a.
Siswa aktif dalam belajar Matematika (KPK).
b.
Siswa termotivasi dalam pembelajaran Matematika.
2.
Manfaat bagi guru :
a.
Dapat meningkatkan kualitas mengajar guru.
b.
Guru mengetahui media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
3.
Manfaat bagi sekolah :
a.
Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk mengatasi masalah di
Sekolah Dasar.
b.
Sebagai bahan untuk mengembangkan model pembelajaran Matematika dengan
hasil yang baik.
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A . HAKEKAT HASIL BELAJAR.
1.
Pengertian
Belajar
Belajar
berasal dari kata ajar yang diberi awalan ber kemudian menjadi kata “belajar”. Kata belajar sudah sering kita dengar dalam
kehidupan sehari – hari baik oleh anak – anak maupun orang dewasa, baik di
sekolah atau di lingkungan kita tinggal.
Belajar
merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan kita, karena dengan belajar
kita akan mampu mengikuti perubahan zaman yang setiap waktu banyak hal – hal
yang harus kita ketahui.
Kemudian apa
sebenarnya belajar itu ?
Menurut
pendapat Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetapkan sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang merupakan proses kognitif.
Dari definisi
diatas disimpulkan bahwa :
o
Belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman.
o
Belajar dapat dikatakan berhasil apabila perubahan dari individu yang
belajar berubah baik tingkah laku, sikap, cara berfikir dan lainnya..
2.
Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya
ditampilkan dalam bentuk angka dan huruf yang diberikan oleh guru kepada siswa,
pengalaman belajarnya (Sudjana 2004 : 22).
Sedangkan
menurut Harwart Kingsley dalam hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima perlakuan.
Bukunya
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar :
o
Kemampuan dan kebiasaan.
o
Pengetahuan dan pengalaman.
o
Sikap dan cita – cita (Sudjana 2004 : 22)
Dari pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar, kemampuan ketrampilan, sikap
yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan guru sehingga
dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari – hari.
Hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalamkualitas pengajaran, kualitas
pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru, artinya
kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap
(afektif) dan bidang perilaku (psikomotor).
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat
adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri, individu perubahan tingkah laku secara
kuantitatif.
B . HAKEKAT MATEMATIKA
Mengajar Matematika tidaklah mudah, oleh karena itu tidak dibedakan antara
Matematika dan Matematika sekolah.
Menurut Reyt Etal (1988 : 4) matematika adalah :
o
Studi Pola dan Hubungan (study of patnerns and relationship). Dengan demikian masing – masing topik itu
akan saling terjalin satu sama lain yang membentuknya.
o
Cara berfikir (way of thingking) yaitu memberi strategi untuk mengatur,
menganalisa dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari –
hari.
o
Suatu Seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsisten
internal.
o
Sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati – hati dan
didefinisikan dalam term dan simbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk
berkomunikasi dalam kehidupan riil dan matematika itu sendiri.
o
Sebagi alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi
kehidupan sehari – hari.
Sedangkan mengenai
pengertian Matematika setelah zaman Suherman (1993 : 134) mengemukakan bahwa
matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk pelajaran
oleh siswa sekolah (formal) yaitu SD, SLTP, SLTA.
Menurut Suryadi
(1995 : 1) Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang
dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorientasi pada pendidikan.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah
– pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta
digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berfikir bagi
para siswa.
Anak dari berbagai
usia berfikir sesuai dengan tingkat usianya, matematika adalah subyek ideal
yang mampu mengembangkan proses berfikir anak dimulai dari usia dini, usia
pendidikan kelas awal (pendidikan dasar), pendidikan menengah, pendidikan
lanjutan bahkan mereka sampai di bangku perkuliahan. Hal ini diberikan sehari – hari baik itu mengenai
perhitungan, mengerjakan soal, pemecahan masalah kehidupan di lingkungan
sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.
Khususnya untuk
anak – anak atau siswa pendidikan kelas awal atau pendidikan dasar (SD),
Matematika sangat berguna sekali bagi mereka untuk mengembangkan proses
berfikir mereka mulai dari hal – hal yang sederhana sampai kepada hal yang
rumit.
Tahapan dimana
anak – anak atau siswa sekolah dasat sudah bisa mempraktekan matematika dalam
kehidupan sehari – hari tentulah ditunjang oleh berbagai cara serta metode
pembelajaran yang menyenagkan bagi anak – anak SD.
Hal ini sesuai
dengan tingkat perkembangan anak kelas awal SD yang cenderung bermain sambil
belajar.
Kemajuan yang
pesat dalam bidang Teknologi dan Informatika memudahkan siswa dalam menggunakan
IT tersebut untuk keperluan membantu siswa, untuk menyelesaikan berbagai
masalah perhitungan dan cara – cara baru yang diperkenalkan. Dan hampir setiap tingkat terjadi perubahan
yang signifikan.
C . METODE DEMONSTRASI
Metode pembelajaran
dijabarkan kedalam teknik dan metode pembelajaran, dengan demikian seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Menggunakan metode demonstrasi pada kelas
dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri yang
tentunya secara teknik akan berbeda dengan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas.
Demikian juga menggunakan metode diskusi perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini guru
dapat menggunakan metode yang bervariasi untuk suatu proses pembelajaran
matematika yaitu metode demonstrasi dan metode pemberian tugas.
D . KERANGKA BERFIKIR
Pelajaran Matematika di
sekolah dasar berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Matematika dalam
kehidupan sehari – hari serta mencocokan pada pemberian pengalaman langsung dan
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan.
Dalam proses pembelajaran
seorang guru dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa, seperti dengan
menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan
sebagai fasilitator atau pembimbing.
Siswa diberi kesempatan
bersama teman – temannya dan saling berkelompok untuk saling belajar secara
berkelanjutan dan dibiasakan saling bekerja dalam proses belajar.
Dengan demikian hasil
belajar Matematika kelas IV SDN Balimester 03 Petang dapat ditingkatkan.
E . HIPOTESA TINDAKAN
1.
Dengan pendekatan metode demonstrasi diaplikasikan sebagai metode untuk
mengembangkan atau meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran
kelompok serta mengembangkan cara berfikir siswa melalui presentasi terhadap
hasil demonstrasi dalam pelajaran Matematika.
2.
Semakin banyak dilakukan diskusi secara berkelompok maka semakin tinggi hasil
belajar yang dicapai.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A . TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan mengetahui
efektifitas strategi pembelajaran Matematika pada pokok bahasan KPK siswa kelas
IV SDN Balimester 03 Petang Jatinegara Jakarta Timur melalui metode
Demonstrasi.
1 . TEMPAT
PENELITIAN :
SDN
BALIMESTER 03 PETANG
JATINEGARA
JAKARTA TIMUR
Jl. Matraman
Raya No. 177
2 . WAKTU PENELITIAN :Terlampir
3. SUBYEK PENELITIAN
Penelitian
dilaksanakan di SDN Balimester 03 Petang Jatinegara, Jakarta Timur. Dengan jumlah siswa 31 orang, Laki – laki 14
orang dan perempuan 17 orang.
Penelitian dilakukan
pada bulan Oktober, November dan Desember 2011 dilaksanakan 2 siklus.
09 January 2018
PTK Matematika Peningkatan pembelajaran melalui Media simetri lipat pada siswa kelas IV
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI MEDIA
SIMETRI LIPAT PADA SISWA KELAS IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia, sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena disekolah terlaksana
kegiatan yang terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan proses belajar
mengajat di dalam kelas.
Pelajaran matematika adalah salah satu bidang ilmu
yang dijadikan sebagai mata pelajaran pokok dari tingkat SD sampai SMU, tetapi
realita yang ada prestasi belajar matematika kelas IV rendah, banyak keluhan
dari siswa bahwa pelajaran matematika sulit, tidak menarik bahkan menakutkan
dikarenakan media pembelajaran kurang tepat, sehingga hasil belajar matematika
di SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi kurang.
Ketika membelajarkan matematika di sekolah
hendaknya guru memilih strategi, pendekatan dan media serta teori yang banyak
melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental, fisik maupun
sosial. Langkah yang ditempuh oleh
peneliti untuk mencapai proses belajar mengajar menjadi efektif yaitu dengan
penelitian tindakana kelas (PTK), karena PTK merupakan penelitian tindakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang memberikan solusi pada masalah yang
ada dan umpan balik pada situasi apapun.
IDENTIFIKASI MASALAH
Pada penelitian melalui obsevasi lapangan dan
wawancara dengan siswa dan guru di dapatkan informasi sebagai berikut :
Ketidak siapan siswa dalam belajar
matematika. Hal ini di tunjuk dengan
sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.
Siswa kurang fokus dalam menyimak materi yang
diberikan guru.
Kurang perhatian orang tua.
Kurangnya media pembelajaran yang digunakan.
PEMBATASAN MASALAH
Kurang tepatnya media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar pada pelajaran matematika di kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08
Pagi di Kecamatan Matraman.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“ Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar
matematika siswa dengan media pembelajaran simetri lipat di kelas IV SDN Utan
Kayu Utara 08 Pagi.”
TUJUAN PENELITIAN
Secara umum tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar matematika.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk
menerapkan media pembelajaran, memperbaiki dan menerapkan media pembelajaran,
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi guru, dapat memilih media yang tepat.
Bagi sekolah, dapat memberikan informasi dalam
perbaikan pembelajaran.
KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
KAJIAN TEORI
Menurut Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang
siswa utuk belajar.
Contoh
: Buku, kaset, film, dan
poster.
Menurut Asosiasi teknologi dan komunikasi
pendidikan menyatakan media adalah jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar.
Pengertian
belajar
Menurut Nana Sujana adalah kegiatan berupa
intelektual, mental, emosional, sosial dan motorik siswa sehingga dapat
mencapai tujuan dan hasil.
Menurut John Dewey adalah kegiatan nyata yang
dilakukan siswa untuk memperoleh pengalaman batu yang relatif mudah diingat dan
tidak cepat lupa.
Hasil
Belajar
Hasil belajar adalah perubahan pada diri seseorang
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan yang tidak baik menjadi baik dan perubahan
itu berlangsung tetap.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku
yang mencakup aspek kegnetif, apektif, dan psikomotorik. Aspek kegnetif berkaitan dengan pengetahuan
dan pemikiran. Aspek apektif berkaitan
dengan sikap, sedangkan aspek psikomotorik berkaitan dengan ketrampilan dan
gerak tubuh.
Hasil belajar dapat diukur melalui evaluasi. Evaluasi adalah proses memperoleh informasi dan
menggunakannya untuk membuat kesimpulan.
Hakekat belajar matematika kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kegnetif, apektif, dan
psdikomotorik.
KERANGKA BERFIKIR
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dan pengiriman ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan minat siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.matematika siswa SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.
HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan menggunakan media pembelajaran simetri
lipat dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Utan Kayu
Utara 08 Pagi.
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
TEMPAT
PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SDN Utan Kayu Utara 08
Pagi. Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
WAKTU
PENELITIAN
Jadwal PTK
A.
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian
tindakan kelas (PTK)
B.
SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah seluruh siswa
kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.
C.
LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN
Dalam penelitian akan dilaksanakan
dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Perencanaan
b. Tindakan.
c. Pengamatan.
d. Refleksi.
Dilanjutkan dengan perencanaan –
perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk rangkaian
tindakan dan pengawasan lagi begitu seterusnya, sehingga membentuk sebuah
siklus.
Siklus I belum berhasil karena belum
mencapai KKIA.
Dilanjutkan dengan siklus II dengan
signifikasn.
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mendapatkan data penelitian dengan cara observasi, yaitu :
a. Pengamatan langsung secara
sistematis mengenai permasalahan yang diteliti dengan menggunakan format
pengamatan pelaksanaan tindakan penelitian pada suatu kelas, kemudian dibuat
cetakan sesuai dengan dilakukan observasi yang terlibat dalam penelitian.
b. Catatan adalah yang dilakukan
peneliti selama pelaksanaan baik berupa kelebihan dan kekurangan yang perlu di
tambah pada penelitian tindakan.
E.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan pada
pengumpulan data yaitu pengamatan tindakan yang dilakukan peneliti.
Dalam penelitian instrumen ini berbentuk
format pengawasan pelaksanaan tindakan kelas dan catatan lapangan.
Sedangkan instrumen yang digunakan
berbentuk tes – tes hasil belajar dalam nmeningkatkan hasil belajar mengacu
kepada kurikulum KTSP.
F.
TEKNIK ANALISIS DATA
Berdiskusi dan hasil pengamatan antara
penelitian dan observer untuk perbaikan pada setiap siklus dengan 4 tindakan
yaitu perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi.
Hasil belajar matematika siswa,
apabila belum meningkat maka dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus ke 2).
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sriyanto, 2007, Strategi Sukses menguasai Matematika, Jogyakarta,
Indonesia.
2.
Purwanto, SE, 2010, Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.
3.
Suherman, Eman, Strategi Pembelajaran Matematka Kontempores, Bandung I.
4.
Mulyana, 2003, Rahasia Matematika, Surabaya.
5.
Koesmartono dkk, 1977, Matematika Asik, Jakarta, Grasindo.
6.
Turmadi, 2003, Panduan Pengembangan Matematika, Jakarta DEPDIKNAS.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Recent Posts
Copyright ©
DEDE JAMAL. All rights reserved. Template by CB Blogger