10 January 2018

PTK Matematika Meningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Melalui Metode Lab Kelas VI

January 10, 2018

PTK Matematika Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Metode Pemecahan Masalah Siswa Kelas VI

January 10, 2018

PTK Matematika Hasil belajar alat ukur Panjang melalui metode konstektual Siswa kelas III

January 10, 2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ALAT UKUR
PANJANG MELALUI METODE KONSTEKTUAL
SISWA KELAS III

BAB   I
PENDAHULUAN


A.   LATAR BELAKANG MASALAH
               Tujuan pengajaran Matematika adalah dapat memahami setiap materi berdasarkan tujuan pembelajaran Matematika.  Untuk dapat memahami hal tersebut diperlukan adanya minat dan keinginan yang tinggi dari siswa.
Uraian diatas bertentangan dengan apa yang dialamai oleh siswa kelas III SDN Pulo Gebang Pagi.  Jakarta Timur
               Berdasarkan pengamatan dari hasil yang diperoleh pada ulangan harian siswa hanya memperoleh nilai 50 dan  20 tertinggi dengan jumlah siswa 30.  Laki-laki 19 dan Perempuan 19 siswa  nilai kurang dari 50, ada 25 orang nilai diatas 60 ada 10 siswa yang mana ini sangat memprihatinkan penulis.
               Upaya untuk menaikan hasil yang diperoleh siswa menjadi lebih baik lagi, maka diperlukan mengubah strategi kebiasaan pembelajaran yang monoton menjadi bermakna.  Oleh karena itu penulis menggunakan Metode Konstektual dalam hal ini.

B.    IDENTIFIKASI MASALAH
            Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diindentifikasi sebagai berikut :
1.                        Apakah melalui pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil belajar matematika alat ukur panjang.
2.                        Sejauh mana pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil belajar matematika alat ukur panjang.
3.                        Apakah metode mengajar yang diterapkan guru sudah bervariasi sehingga siswa menjadi tertarik dan tidak merasa jenuh.

C.         RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
“    Apakah melalui pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil belajar matematika alat ukur pada siswa kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi.  Jakarta Timur. “

D.   TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika alat ukur panjang melalui pendekatan metode konstektual pada siswa kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi.  Jakarta Timur.

E.    MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan penelitian ini bermanfaat
a.       Bagi Siswa
·         Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran  Matematika dengan materi Alat Ukur Panjang.
·         Menigkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika Alat Ukur Panjang.
·         Melatih berfikir kritis.

b.Untuk Guru
·         Lebih memahami berbagai model pendekatan pembelajaran yang sesuai kepada siswa.
·         Untuk meningkatkan pengukuran guru dalam pelajaran matematika menjadi lebih baik.

c. Untuk Sekolah
·         Untuk menghasilkan siswa yang cakep dan trampil dalam pelajaran matematika dengan materi Alat Ukur Panjang.





BAB   II
KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A.   KERANGKA TEORITIS
1.      Pendekatan Konstektual
         Pendekatan konstektual adalah pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran nyata dan jelas untuk mencapai Tujuan belajar.

2.      Hipotesis Tindakan
         Secara umum Hipotesis tindakan adalah dugaan sementara atas jawaban suatu masalah u7ntuk mendapatkan jawaban sebenarnya dan masih dilakukan pengujian kebenaran melalui penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat reflektif.  Dalam penelitian ini peneliti merumuskan Hipotesa tindakan yaitu jika penerapkan pembelajaran yang komunikatif maka hasil belajar siswa dalam materi Alat Ukur Panjang akan berhasil baik dan dapat meningkatkan nilai – nilai matematika.
















BAB   III
METODELOGI PENELITIAN


              Pendekatan penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengacu pada model PTK yang dilaksanakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam bentuk silabus yang berulang – ulang, tiap silabus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
                  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan strategi pembelajaran dalam bentuk konstektual.

A.   SETTING PENELITIAN
         Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Pulogebang 24 pagi.  Jakarta Timur.
         Subjek penelitian yang akan diteliti oleh observer adalah kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi sebanyak 38 siswa yang terdiri dari Laki – laki 19 orang dan Perempuan 19 orang.
         Penelitian ini dilakukan pada semester 1 tahun 2011 – 2012 yang berlangsung dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2011.  Jumlah siklus yang dilakukan sebanyak Tiga siklus.  Setiap siklus terdiri dari 2 atau 3 pertemuan.

B.    SUMBER DATA
·               Siswa kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi
·               Guru kelas III (Saptini Lestari)
·               Kolaborator (Guru Kelas IV)

C.   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Instrumen Penelitian :
1.            Test hasil belajar siklus 1 dan 2
2.            Penilaian psikologis dalam diskusi
3.            Kuesioner (untuk mengetahui respons siswa terhadap metode pendekatan konstektual
4.            Wawancara.

D.   METODE PENGUMPULAN DATA
1.            Observasi
Tentang aktifitas siswa menikuti pembelajaran
Observasi keterlambatan pembelajaran yang dilakukan guru.
2.            Catatan Lapangan
Yaitu catatan tentang perubahan sikap, perubahan iklim belajar siswa
3.            Analisis Data
Analisa data dengan menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk pprosentasi dan komparatif antar siklus dengan pendekatan kualitif.
4.            Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakuan termasuk penelitian kualitas pembelajaran dan dilakukan sebanyak 3 siklus, masing – masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :





Penelitian metode ini berdasarkan pada langkah – langkah yang diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi, Refleksi untuk setiap diklus guna perbaikan dan peningkatan profesionalisme pengajar dan proses pembelajaran di kelas dengan melibatkan berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada peserta didik.





1.            Siklus Pertama
a.       Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan penelitian yaitu
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Alat Ukur Panjang melalui metode konstektual siswa kelas III SDN Pulogebang 24 Pagi. Jakarta Timur.  Tahun Pelajaran 2011 – 2012.
Beberapa Perangkat yang dipersiapkan dalam hal ini :
1.      Membuat RPP dengan :
Standar Kompetensi   :  Menggunakan pengukuran Waktu, Panjang dan Berat dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar       :  Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya meteran, timbangan atau jam.
2.      Membuat denah tempat duduk siswa.
3.      Membuat lembar kerja siswa.
4.      Membuat Tes ulangan harian untuk siklus 1 dan 2.
5.      Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa.
6.      Membuat lembar pengamatan pembelajaran oleh guru.
7.      Membuat lembat hasil belajar siswa (nilai).
8.      Menyiapkan media (alat peraga dan struktur belajar).
9.      Menyiapkan foto – foto.

b.      Pelaksanaan Pembelajaran.
·         Apersepsi (tanya jawab).
·         Siswa diberi penjelasan.
·         Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
·         Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan di pelajari.
·         Siswa di tugaskan untuk bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan.
·         Peneliti memulai mamaparkan dan mendiskusikan yang dibahas.
·         Setelah kegiatan kelompok selesasi, dilampirkan dengan siklus kelas yang dipandu guru untuk membahas hal – hal yang tidak atau belum terselesaikan dalam kegiatan kelompok.
·         Peneliti memberikan evaluasi ntuk mengetahui penguasaan konsep yang dipelajari secara individu dari kelompok.

c.       Observasi
Peneliti mengamati situasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kemudian mendiskripsikan hal – hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun tindakan observasi yang dilakukan penulis yaitu mengamati keaktifan dan aktifitas dalam pembelajaran sebagaimana yang terjadi dengan menggunakan lembar pengamatan.

d.      Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mencoba merinci kemudian menganalisa permasalahan selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus pertama yang harus diperbaiki atau ditingkatkan pada siklus kedua.  Permasalahan yang terjadi setelah melakukan tahapan pada siklus pertama adalah :
·         Masih terdapat siswa yang kurang percaya diri untuk melontarkan pertanyaan atau pernyataan.  Ini dapat dilihat dari sikap siswa yang kurang percaya diri itu menyentuh temannya bertanya.
·         Lalu pada masalah ketepatan waktu mengerjakan LKS masih kurang dari harapan, karena masih banyak siswa yang mengobrol atau bermain saat mengerjakan LKS tersebut.
Ketuntasan hasil belajar kurang dari apa yang diharapkan karena hanya 60 % siswa yang memahami materi yang disampaikan.


PTK Matematika Upaya peningkatan pembelajaran melalui metode demonstrasi di kelas iv

January 10, 2018
UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA 
 MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV



A .     LATAR BELAKANG MASALAH
                        Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang madani berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945 yang memungkinkan bagi warganya untuk mengembangkan sebagai manusia seutuhnya.  Hal ini sudah tertuang dalam Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 Bab II Pasal 4, yang menyatakan bahwa :
            Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
            Implementasi undang – undang No. 2 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional banyak dijabarkan kedalam sejumlah peraturan yang ada antara lain, peraturan pemerintah No. 19 tahun 2004 tentang standar pendidikan nasional, Peraturan ini menggambarkan dan lebih terarah terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
            Berdasarkan hal di atas, maka peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam bidang kependidikan dan pembelajaran agar standarisasi yang sudah ditetapkan dapat terwujud demi terciptanya bangsa  yang cerdas, yang memiliki pendidikan yang bermutu dan dapat bersaing dengan negara –negara maju.
            Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Matematika dalam menjalankan tugasnya, sehingga guru mampu meningkatkan kualitas mengajar yang didasarkan pada wawasan sebagai landasan mengambil keputusan dalam menjalankan tugas.
            Permasalahan yang umum terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar Matematika siswa.  Dapat dibuktikan pada hasil ulangan lebih rendah dari rata – rata bidang studi lain.  Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.
            Berdasarkan uraian di atas guru mencoba melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Untuk meningkatkan proses praktek pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Dengan adanya pelaksanaan PTK, dengan merubah metode penyajian yang multi metode, pemberian tugas dengan alat bantu yang riil kita harapkan sangat berpengaruh pada sekolah dan siswa.


B .     IDENTIFIKASI  MASALAH
            Hasil observasi yang diperoleh guru hasil pembelajaran rata – rata di kelas IV dengan angka 58 masih jauh apabila kita mengukur dengan standar yang sudah di tentukan.
            Untuk mengetahui penyebab rendahnya penguasaan materi, guru dan siswa bekerja sama dengan teman sejawat melalui diskusi, maka terungkap beberapa masalah:
1.      Mengapa siswa sulit menguasai mata pelajaran Matematika.
2.      Apakah sarana dan prasarana masih belum mencukupi.
3.      Apakah penyajian dan metode yang tidak menarik bagi siswa.


C.      RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah  penelitian in adalah :
            Bagaimana upaya meningkatkan pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN Balimester 03 Petang Jatinegara.


D .     TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran :
1.      Meningkatkan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan inovasi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
2.      Meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Matematika dengan pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
3.      Siswa mencintai pelajaran Matematika.


E .     MANFAAT HASIL PENELITIAN
1.      Manfaat bagi siswa : 
a.       Siswa aktif dalam belajar Matematika (KPK).
b.      Siswa termotivasi dalam pembelajaran Matematika.

2.      Manfaat bagi guru : 
a.       Dapat meningkatkan kualitas mengajar guru.
b.      Guru mengetahui media yang sesuai dengan materi pembelajaran.

3.      Manfaat bagi sekolah : 
a.       Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk mengatasi masalah di Sekolah Dasar.
b.      Sebagai bahan untuk mengembangkan model pembelajaran Matematika dengan hasil yang baik.

.


BAB   II
KAJIAN PUSTAKA


A .     HAKEKAT HASIL BELAJAR.

1.                 Pengertian Belajar
Belajar berasal dari kata ajar yang diberi awalan ber kemudian menjadi kata “belajar”.  Kata belajar sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari – hari baik oleh anak – anak maupun orang dewasa, baik di sekolah atau di lingkungan kita tinggal.
Belajar merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan kita, karena dengan belajar kita akan mampu mengikuti perubahan zaman yang setiap waktu banyak hal – hal yang harus kita ketahui.
Kemudian apa sebenarnya belajar itu ?
Menurut pendapat Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetapkan sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang merupakan proses kognitif.
Dari definisi diatas disimpulkan bahwa :
o   Belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.
o   Belajar dapat dikatakan berhasil apabila perubahan dari individu yang belajar berubah baik tingkah laku, sikap, cara berfikir dan lainnya..

2.                 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya ditampilkan dalam bentuk angka dan huruf yang diberikan oleh guru kepada siswa, pengalaman belajarnya (Sudjana 2004 : 22).
Sedangkan menurut Harwart Kingsley dalam hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima perlakuan.
Bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar :
o   Kemampuan dan kebiasaan.
o   Pengetahuan dan pengalaman.
o   Sikap dan cita – cita (Sudjana 2004 : 22)
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar, kemampuan ketrampilan, sikap yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari – hari.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalamkualitas pengajaran, kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru, artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotor).  Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu  yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri, individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.


B .     HAKEKAT MATEMATIKA
Mengajar Matematika tidaklah mudah, oleh karena itu tidak dibedakan antara Matematika dan Matematika sekolah.
Menurut Reyt Etal (1988 : 4) matematika adalah :
o   Studi Pola dan Hubungan (study of patnerns and relationship).  Dengan demikian masing – masing topik itu akan saling terjalin satu sama lain yang membentuknya.
o   Cara berfikir (way of thingking) yaitu memberi strategi untuk mengatur, menganalisa dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari – hari.
o   Suatu Seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsisten internal.
o   Sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati – hati dan didefinisikan dalam term dan simbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dalam kehidupan riil dan matematika itu sendiri.
o   Sebagi alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari – hari.
Sedangkan mengenai pengertian Matematika setelah zaman Suherman (1993 : 134) mengemukakan bahwa matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk pelajaran oleh siswa sekolah (formal) yaitu SD, SLTP, SLTA.
Menurut Suryadi (1995 : 1) Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorientasi pada pendidikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah – pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berfikir bagi para siswa.
Anak dari berbagai usia berfikir sesuai dengan tingkat usianya, matematika adalah subyek ideal yang mampu mengembangkan proses berfikir anak dimulai dari usia dini, usia pendidikan kelas awal (pendidikan dasar), pendidikan menengah, pendidikan lanjutan bahkan mereka sampai di bangku perkuliahan.  Hal ini diberikan sehari – hari baik itu mengenai perhitungan, mengerjakan soal, pemecahan masalah kehidupan di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.
Khususnya untuk anak – anak atau siswa pendidikan kelas awal atau pendidikan dasar (SD), Matematika sangat berguna sekali bagi mereka untuk mengembangkan proses berfikir mereka mulai dari hal – hal yang sederhana sampai kepada hal yang rumit.
Tahapan dimana anak – anak atau siswa sekolah dasat sudah bisa mempraktekan matematika dalam kehidupan sehari – hari tentulah ditunjang oleh berbagai cara serta metode pembelajaran yang menyenagkan bagi anak – anak SD.
Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak kelas awal SD yang cenderung bermain sambil belajar.
Kemajuan yang pesat dalam bidang Teknologi dan Informatika memudahkan siswa dalam menggunakan IT tersebut untuk keperluan membantu siswa, untuk menyelesaikan berbagai masalah perhitungan dan cara – cara baru yang diperkenalkan.  Dan hampir setiap tingkat terjadi perubahan yang signifikan.



C .     METODE DEMONSTRASI
            Metode pembelajaran dijabarkan kedalam teknik dan metode pembelajaran, dengan demikian seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.  Menggunakan metode demonstrasi pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri yang tentunya secara teknik akan berbeda dengan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian juga menggunakan metode diskusi perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.  Dalam hal ini guru dapat menggunakan metode yang bervariasi untuk suatu proses pembelajaran matematika yaitu metode demonstrasi dan metode pemberian tugas.


D .     KERANGKA BERFIKIR
            Pelajaran Matematika di sekolah dasar berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Matematika dalam kehidupan sehari – hari serta mencocokan pada pemberian pengalaman langsung dan diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan.
            Dalam proses pembelajaran seorang guru dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa, seperti dengan menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan sebagai fasilitator atau pembimbing.
            Siswa diberi kesempatan bersama teman – temannya dan saling berkelompok untuk saling belajar secara berkelanjutan dan dibiasakan saling bekerja dalam proses belajar.
            Dengan demikian hasil belajar Matematika kelas IV SDN Balimester 03 Petang dapat ditingkatkan.


E .     HIPOTESA TINDAKAN
1.                  Dengan pendekatan metode demonstrasi diaplikasikan sebagai metode untuk mengembangkan atau meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran kelompok serta mengembangkan cara berfikir siswa melalui presentasi terhadap hasil demonstrasi dalam pelajaran Matematika.
2.                  Semakin banyak dilakukan diskusi secara berkelompok maka semakin tinggi hasil belajar yang dicapai.




























BAB   III
METODOLOGI PENELITIAN


A .     TUJUAN PENELITIAN
                        Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas strategi pembelajaran Matematika pada pokok bahasan KPK siswa kelas IV SDN Balimester 03 Petang Jatinegara Jakarta Timur melalui metode Demonstrasi.

                       
1 .        TEMPAT PENELITIAN :
            SDN BALIMESTER 03 PETANG
JATINEGARA JAKARTA TIMUR
Jl. Matraman Raya No. 177

2 .        WAKTU PENELITIAN :Terlampir

3.                  SUBYEK PENELITIAN
         
Penelitian dilaksanakan di SDN Balimester 03 Petang Jatinegara, Jakarta Timur.  Dengan jumlah siswa 31 orang, Laki – laki 14 orang dan perempuan 17 orang.
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober, November dan Desember 2011 dilaksanakan 2 siklus.

09 January 2018

PTK Matematika Peningkatan pembelajaran melalui Media simetri lipat pada siswa kelas IV

January 09, 2018
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA SIMETRI LIPAT PADA SISWA KELAS IV

BAB   I
PENDAHULUAN


A.   LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal.  Dikatakan formal karena disekolah terlaksana kegiatan yang terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan proses belajar mengajat di dalam kelas.
Pelajaran matematika adalah salah satu bidang ilmu yang dijadikan sebagai mata pelajaran pokok dari tingkat SD sampai SMU, tetapi realita yang ada prestasi belajar matematika kelas IV rendah, banyak keluhan dari siswa bahwa pelajaran matematika sulit, tidak menarik bahkan menakutkan dikarenakan media pembelajaran kurang tepat, sehingga hasil belajar matematika di SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi kurang.
Ketika membelajarkan matematika di sekolah hendaknya guru memilih strategi, pendekatan dan media serta teori yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental, fisik maupun sosial.  Langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk mencapai proses belajar mengajar menjadi efektif yaitu dengan penelitian tindakana kelas (PTK), karena PTK merupakan penelitian tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang memberikan solusi pada masalah yang ada dan umpan balik pada situasi apapun.


IDENTIFIKASI MASALAH

Pada penelitian melalui obsevasi lapangan dan wawancara dengan siswa dan guru di dapatkan informasi sebagai berikut :
Ketidak siapan siswa dalam belajar matematika.  Hal ini di tunjuk dengan sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.
Siswa kurang fokus dalam menyimak materi yang diberikan guru.
Kurang perhatian orang tua.
Kurangnya media pembelajaran yang digunakan.

PEMBATASAN MASALAH

Kurang tepatnya media yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada pelajaran matematika di kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi di Kecamatan Matraman.


RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

“ Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan media pembelajaran simetri lipat di kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.”


TUJUAN PENELITIAN

Secara umum tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan media pembelajaran, memperbaiki dan menerapkan media pembelajaran, memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa.


MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi guru, dapat memilih media yang tepat.
Bagi sekolah, dapat memberikan informasi dalam perbaikan pembelajaran.



KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS


KAJIAN TEORI

Menurut Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang siswa utuk belajar.
Contoh   :    Buku, kaset, film, dan poster.
Menurut Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan menyatakan media adalah jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Pengertian belajar 

Menurut Nana Sujana adalah kegiatan berupa intelektual, mental, emosional, sosial dan motorik siswa sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil.

Menurut John Dewey adalah kegiatan nyata yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengalaman batu yang relatif mudah diingat dan tidak cepat lupa.

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan pada diri seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan yang tidak baik menjadi baik dan perubahan itu berlangsung tetap.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kegnetif, apektif, dan psikomotorik.  Aspek kegnetif berkaitan dengan pengetahuan dan pemikiran.  Aspek apektif berkaitan dengan sikap, sedangkan aspek psikomotorik berkaitan dengan ketrampilan dan gerak tubuh.
Hasil belajar dapat diukur melalui evaluasi.  Evaluasi adalah  proses memperoleh informasi dan menggunakannya untuk membuat kesimpulan.
Hakekat belajar matematika kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kegnetif, apektif, dan psdikomotorik.


KERANGKA BERFIKIR

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.matematika siswa SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.


HIPOTESIS TINDAKAN

Dengan menggunakan media pembelajaran simetri lipat dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.

              













BAB   III
METODELOGI PENELITIAN


TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.  Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

WAKTU PENELITIAN

Jadwal PTK


A.                JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK)


B.                 SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Utan Kayu Utara 08 Pagi.


C.                LANGKAH – LANGKAH  PENELITIAN

Dalam penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a.       Perencanaan
b.      Tindakan.
c.       Pengamatan.
d.      Refleksi.
Dilanjutkan dengan perencanaan – perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengawasan lagi begitu seterusnya, sehingga membentuk sebuah siklus.

Siklus I belum berhasil karena belum mencapai KKIA.

Dilanjutkan dengan siklus II dengan signifikasn.


D.                TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian dengan cara observasi, yaitu :
a.       Pengamatan langsung secara sistematis mengenai permasalahan yang diteliti dengan menggunakan format pengamatan pelaksanaan tindakan penelitian pada suatu kelas, kemudian dibuat cetakan sesuai dengan dilakukan observasi yang terlibat dalam penelitian.
b.      Catatan adalah yang dilakukan peneliti selama pelaksanaan baik berupa kelebihan dan kekurangan yang perlu di tambah pada penelitian tindakan.



E.                 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data yaitu pengamatan tindakan yang dilakukan peneliti.
Dalam penelitian instrumen ini berbentuk format pengawasan pelaksanaan tindakan kelas dan catatan lapangan.
Sedangkan instrumen yang digunakan berbentuk tes – tes hasil belajar dalam nmeningkatkan hasil belajar mengacu kepada kurikulum KTSP.


F.                 TEKNIK ANALISIS DATA

Berdiskusi dan hasil pengamatan antara penelitian dan observer untuk perbaikan pada setiap siklus dengan 4 tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi.
Hasil belajar matematika siswa, apabila belum meningkat maka dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus ke 2).









DAFTAR PUSTAKA


1.                              Sriyanto, 2007, Strategi Sukses menguasai Matematika, Jogyakarta, Indonesia.

2.                              Purwanto, SE, 2010, Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.

3.                              Suherman, Eman, Strategi Pembelajaran Matematka Kontempores, Bandung I.

4.                              Mulyana, 2003, Rahasia Matematika, Surabaya.

5.                              Koesmartono dkk, 1977, Matematika Asik, Jakarta, Grasindo.

6.                              Turmadi, 2003, Panduan Pengembangan Matematika, Jakarta DEPDIKNAS.



Recent Posts

Copyright © DEDE JAMAL. All rights reserved. Template by CB Blogger