UPAYA PENINGKATAN KETERCAPAIAN KKM BAHASA INDONESIA (MENULIS ) MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SD
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarakaatuh.
Puji dan syukurpeneliti panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PLPG sesuai dengan harapan.
Adapun tujuan kegiatan ini agar
peneliti dapat berperan sebagai guru yang professional baik dalam bidang
pendidikan, maupun dalam pengambilan
keputusan ketika dihadapkan pada permasalahan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar sehari-hari.
Pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu, mendorong, dan memberikan support pada peneliti dalam menyelesaikan tugas
workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PLPG ini. Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan yang telah diberikan dan meridhoi setiap tindakan yang kita
lakukan.
Peneliti menyadari bahwa laporan hasil penelitian
ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritiik dan saran yang bersifat
membangun sangat peneliti harapkan.
Jakarta, November
2011
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Dengan keragaman budaya yang
ada, diharapkan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang akan membentuk
Negara Indonesia menjadi Negara yang adil dan sejahtera. Untuk mempersatukan
budaya bangsa yang beraneka ragam, diperlukan alat pemersatu, diantaranya
adalah melalui bahasa yang digunakan secara nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar sudah harus ditanamkan pada bangsa Indonesia sejak dini melalui
pendidikan formal di sekolah. Aspek-aspek bahasa seperti berbicara, menulis,
mendengar, dan yang lainnya harus diajarkan di sekolah dengan metode yang tepat
agar nantinya siswa dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Salah satu aspek berbahasa adalah
menulis, yaitu kemampuan berkomunikasi atau memberikan ide, gagasan, pendapat
melalui tulisan. Kemampuan menulis ini seharusnya menjadi sebuah kecakapan yang
dimiliki para siswa agar mereka menjadi manusia-manusia yang mngampu mengambil
bagian dalam pemberdayaan seluruh pengetahuan bagi pembentukan kebijakan dan
kebajikan
Namun yang terjadi dewasa ini
banyak siswa yang kemampuan menulisnya rendah.Ini ditemukan di sekolah dimana
peneliti mengajar, yaitu di SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur, khususnya
pada siswa kelas IV.Sebagian besar siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat secara tertulis.Selain itu juga
ketika diberikan tugas membuat cerita, pantun, dan puisi secara tertulis,
banyak yang menggunakan bahasa yang tidak tepat.Pemilihan kata yang kurang
sesuai dalam kalimat, miskinnya penggunaan bahasa yang sesuai EYD, menjadi indikator yang menunjukkan
belum tercapainya kemampuan menulis siswa.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengaruh pendekatan kontekstual terhadap kemampuan menulis pada siswa kelas IV
SDIT As-Sa’adah ?
2.
Apakah ketidakmampuan
siswa dalam menulis cerita,
pantun, dan puisi disebabkan karena pendekatan yang selama ini digunakan di
kelas kurang tepat ?
3.
Bagaimana cara
meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV semester I SDIT As-Sa’adah,
Kalisari, Jakarta Timur ?
4.
Bagaimana fungsi
pengajaran melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah,
Kalisari, Jakarta Timur ?
5.
Apakah kendala yang
muncul pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis
dengan pendekatan kontekstual ?
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di
atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana peningkatan kemampuan menulis siswa
melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siswa kelas IV semester I SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur tahun
ajaran 2011-2012 ?”
D.
Tujian
Penelitian
1. Tujuan
Umum
Meningkatkan
kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Tujuan
Khusus
a. Mendeskripsikan
penerapan contextual learning untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Memberikan
siswa pengalaman belajar yang menyenangkan melalui penerapan contextual
learning.
c. Menanamkan
kepada siswa sikap belajar yang mandiri dan kelompok dalam penerapan contextual
learning.
E.
Manfaat
Penelitian
Harapan peneliti semoga penelitian
ini dapat bermanfaat :
1. Bagi
Guru :
Memiliki
pengalaman professional untuk meningkatkan kualitas pengajaran dengan penerapan
pendekatan kontekstual.
2. Bagi
Siswa :
a. Mengatasi
kesulitan belajar siswa.
b. Meningkatkan
kemampuan menulis siswa.
c. Mengungkapkan
ide, gagasan, atau pendapatnya secara tertulis dengan bahasa yang baik dan
benar.
3. Bagi
Sekolah
a. Meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah.
b. Memberikan
masukan bagi para guru Bahasa Indonesia untuk menggunakan pendekatan yang tepat
dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Kajian
Teori
1. Pengertian
Peningkatan
Dalam
www.artikata.com,
definisi peningkatan
adalah manaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat; (produksi,
dsb); mengangkat diri.
2. Hakikat Ketercapaian adalah capaian serangkaian dari
target-target yang sudah ditetapkan dan merealisasikannya sesuai dengan yang
direncanakan.
3. Hakikat
Kemampuan Menulis
a. Definisi
Menulis
Menulis menurut www.definisionline.com
adalah sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk
tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses
kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah
tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua
istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Istilah menulis sering melekatkan
pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering
dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis non ilmiah.
Menulis dan mengarang sebenarnya dua
kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang, yaitu menyusun atau
merangkai kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraph, menyusun
paragraph menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
Menulis sebagai ketrampilan adalah
kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan-gagasannya kepada orang atau
pihak lain dengan media tulisan.
b. Definisi
Kemampuan Menulis
Pengertian kemampuan menulis dalam www.anneahira.com
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis sehingga
tenaga potensial dalam menulis.Menulis adalah sebuah ketrampilan yang dapat
dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Dan kemampuan
ini dapat dimiliki seseorang setelah melalui proses pelatihan secara intens,
khusus dalam bidang menulis.
Kemampuan menulis merupakan sebuah
frasa yang berasal dari dua kata, yakni kemampuan dan menulis. Kedua kata
tersebut jelas memiliki makna tersendiri tanpa ada kaitan sama sekali. Akan
tetapi, ketika kedua kata tersebut menjadi satu kesatuan, maka menimbulkan arti
yang sedikit banyaknya menjadi saling berhubungan dan berkaitan.
Kata yang pertama yakni kemampuan.
Dalam KBBI (2005 : 737) kemampuan diartikan sebagai kesanggupan, kecakapan. Hal
ini berarti bahwa kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu merupakan
kecakapan orang tersebut dalam mengerjakan hal tersebut.
Kata yang kedua yakni menulis.
Tarigan (2008 : 3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu ketrampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka denan orang lain. Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa
menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
4. Hakikat
Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian
Pendekatan pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learning/CTL) merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran dimana seorang guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan kehidupan sehari-hari siswa.Pendekatan ini juga memotivasi siswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatnya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi
siswa.
Dalam blog Adi Wijaya dan Fianty (4
Mei 2007) dikatakan bahwa “Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan anara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.”
Dengan pendekatan kontekstual ini
diharapkan hasil pembelajaran jadi lebih bermakna bagi siswa. Karena kegiatan
dalam proses pembelajaran ini menekankan siswa untuk bekerja dan mengalami,
bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan dari guru. Dan strategi atau proses
lebih dipentingkan daripada hasil.
Kualitas pembelajaran dalam
penelitian ini ditinjau dari segi proses dan hasil. Dari segi proses,
pembelajaran dikatakan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun
social dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil. Proses pembelajaran
dikatakan berkualitas apabila ≥ 85% siswa mencapai kompetensi miniml.
b. Strategi
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Strategi yang digunakan dalam
pendekatan kontekstual adalah :
(1) Mengaitkan,
yaitu belajar dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata.
(2) Mengalami,
belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan
bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
(3) Menerapkan,
belajar bilamana dipresentasikan didalam konteks pemanfaatannya.
(4) Kerjasama,
belajar melalui komunikasi inter/antar personal.
(5) Mentransfer,
belajar melalui pemanfaatan pengetahuan didalam situasi konteks baru.
5. Karakteristik
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Belajar bahasa pada hakikatnya
adalah belajar komunikasi.Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis
(Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi
pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan kedalam empat subaspek, yaitu membaca,
berbicara, menyimak, dan menulis.
Kemampuan yang dikembangkan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah daya tangkap makna, peran, daya fikir,
menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.Kesemuanya itu dikelompokkan
menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
B.
Kerangka
Berpikir
Berdasarkan
telaah teori dan pendapat para pakar pada uraian di atas, maka penyelesaian
masalah kurangnya kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat diformulasikan sebagai berikut
:
A.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah diformulasikan, hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada
siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur pada semester I tahun
ajaran 2011-2012.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting
Penelitian
1. Jenis
Penelitian
Penelitian ini
termasuk penelitian pengembangan dan penelitian tindakan kelas, dengan
menggunakan rancangan penelitian One Group Pre Test – Post Test Design
(Tuckman, 1978 : 129) dengan pola : O1x
O2.
2. Subjek
Penelitian
Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah yang berjumlah 12 orang
siswa terdiri atas 7 orang siswa perempuan dan 5 orang siswa laki-laki yang
berusia 9 sampai 10 tahun.
3. Waktu
dan Tempat Penelitian
a. Waktu
Penelitian
Waktu penelitian
ini dilakukan pada pertengahan bulan
November 2011 sampai dengan awal Desember 2011. Karena waktu-waktu tersebut waktu menjelang pengambilan
nilai untuk akhir semester.
b. Tempat
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan di SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur pada siswa kelas IV.
4. Sumber
Data
Pada penelitian
tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari :
(1) Data
(proses) diperoleh dari tindakan guru dalam penerapan pendekatan kontekstual,
dan siswa sewaktu mengikuti tindakan guru.
(2) Data
(hasil) diperoleh dari pengamatan terhadap siswa berupa kemampuan menulis
kalimat dan paragraph.
B.
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam PTK ini
menggunakan tekhnik observasi, yang ditujukan kepada dua sasaran :
Pertama, kepada guru dengan focus
pengamatan pada tindkan kongkrit guru dalam penerapan pendekatan kontekstual.
Kedua, kepada siswa sewaktu
mengikuti pembelajarn Bahasa Indonesia dengan aspek menulis.Selain itu
digunakan juga test untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan
menulis siswa.
C.
Prosedur
Penelitian
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan relfleksi.
Siklus
I :
a. Perencanaan
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi membuat alat-alat pendukung yang akan digunakan dalam PBM dan mengembangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mengembangkan format evaluasi
pembelajarannya sesuai dengan indikator yang akan diukur.
b. Tahap
pelaksanaan tindakan (KBM).
Membuat
skenario pembelajaran dengan menerapkan pola-pola untuk mencapai indikator dari
target yang ingin dicapai.
c. Pengamatan.
Melakukan
observasi dan menilai hasil tindakan dengan menggunakan format-format lembar
kerja.
d. Refleksi. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
meliputi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan.
e. Analisis. Melakukan pertemuan dengan beberapa stake holder
terkait untuk membahas hasil tindakan dan melakukan evaluasi untuk merencanakan
tindakan selanjutnya.
Siklus II :
a. Perbaikan
instrument (revisi dari Siklus
I)
b. Tahap
Perencanaan
c. Tahap
Pelaksanaan tindakan (KBM) mengumpulkan data objek penelitian dengan pengamatan
dan test.
d. Pelaporan
(refleksi)
e. Analisis
f. Revisi
g. Laporan
akhir
D.
Analiss
Data
Analisis
data dilakukan terhadap hasil pengamatan.Analisis data penelitian adalah
deskriptif komparatif dengan membandingkan kemampuan menulis siswa antara
kondisi awal dengan siklus I dan siklus II.
Analisis
data peningkatan kemampuan siswa dalam menulis pada pembelajaran Bahasa
Indonesia yaitu menggunakan : S =
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, B. Elaine. 2007.
Contextual Teaching and Learning.Bandung ,
Mizan
Sukirman.2011,
Penelitian Tindakan Kelas untu Guru Pembimbing. Jakarta, Paramitra Publishing.
Thanks for reading PTK Ketercapaian Kkm Bahasa Indonesia (Menulis ) Melalui Pendekatan Kontekstual
No comments:
Post a Comment