20 February 2018

PTK Ketercapaian Kkm Bahasa Indonesia (Menulis ) Melalui Pendekatan Kontekstual

February 20, 2018

UPAYA PENINGKATAN KETERCAPAIAN KKM BAHASA INDONESIA (MENULIS ) MELALUI  PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SD 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakaatuh.
            Puji dan syukurpeneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas workshop Penelitian Tindakan  Kelas (PTK) PLPG sesuai dengan harapan.
            Adapun tujuan kegiatan ini agar peneliti dapat berperan sebagai guru yang professional baik dalam bidang pendidikan,  maupun dalam pengambilan keputusan ketika dihadapkan pada permasalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
            Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, mendorong, dan memberikan support  pada peneliti dalam menyelesaikan tugas workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PLPG ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan meridhoi setiap tindakan yang kita lakukan.
Peneliti menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritiik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan.
                                                                                      
                                                                   Jakarta,  November 2011
                                                                                 Peneliti







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Dengan keragaman budaya yang ada, diharapkan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang akan membentuk Negara Indonesia menjadi Negara yang adil dan sejahtera. Untuk mempersatukan budaya bangsa yang beraneka ragam, diperlukan alat pemersatu, diantaranya adalah melalui bahasa yang digunakan secara nasional yaitu Bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah harus ditanamkan pada bangsa Indonesia sejak dini melalui pendidikan formal di sekolah. Aspek-aspek bahasa seperti berbicara, menulis, mendengar, dan yang lainnya harus diajarkan di sekolah dengan metode yang tepat agar nantinya siswa dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Salah satu aspek berbahasa adalah menulis, yaitu kemampuan berkomunikasi atau memberikan ide, gagasan, pendapat melalui tulisan. Kemampuan menulis ini seharusnya menjadi sebuah kecakapan yang dimiliki para siswa agar mereka menjadi manusia-manusia yang mngampu mengambil bagian dalam pemberdayaan seluruh pengetahuan bagi pembentukan kebijakan dan kebajikan
Namun yang terjadi dewasa ini banyak siswa yang kemampuan menulisnya rendah.Ini ditemukan di sekolah dimana peneliti mengajar, yaitu di SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur, khususnya pada siswa kelas IV.Sebagian besar siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat secara tertulis.Selain itu juga ketika diberikan tugas membuat cerita, pantun, dan puisi secara tertulis, banyak yang menggunakan bahasa yang tidak tepat.Pemilihan kata yang kurang sesuai dalam kalimat, miskinnya penggunaan bahasa yang sesuai EYD, menjadi indikator yang menunjukkan belum tercapainya kemampuan menulis siswa.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh pendekatan kontekstual terhadap kemampuan menulis pada siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah ?
2.      Apakah ketidakmampuan siswa dalam menulis cerita, pantun, dan puisi disebabkan karena pendekatan yang selama ini digunakan di kelas kurang tepat ?
3.      Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV semester I SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur ?
4.      Bagaimana fungsi pengajaran melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur ?
5.      Apakah kendala yang muncul pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis dengan pendekatan kontekstual ?





C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana peningkatan kemampuan menulis siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV semester I SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur tahun ajaran 2011-2012 ?”
D.    Tujian Penelitian
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mendeskripsikan penerapan contextual learning untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
b.      Memberikan siswa pengalaman belajar yang menyenangkan melalui penerapan contextual learning.
c.       Menanamkan kepada siswa sikap belajar yang mandiri dan kelompok dalam penerapan contextual learning.

E.     Manfaat Penelitian
Harapan peneliti semoga penelitian ini dapat bermanfaat :
1.      Bagi Guru :
Memiliki pengalaman professional untuk meningkatkan kualitas pengajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual.

2.      Bagi Siswa :
a.       Mengatasi kesulitan belajar siswa.
b.      Meningkatkan kemampuan menulis siswa.
c.       Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapatnya secara tertulis dengan bahasa yang baik dan benar.
3.      Bagi Sekolah
a.       Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b.      Memberikan masukan bagi para guru Bahasa Indonesia untuk menggunakan pendekatan yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
1.      Pengertian Peningkatan
Dalam www.artikata.com, definisi peningkatan adalah manaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat; (produksi, dsb); mengangkat diri.
2.      Hakikat Ketercapaian adalah capaian serangkaian dari target-target yang sudah ditetapkan dan merealisasikannya sesuai dengan yang direncanakan.
3.      Hakikat Kemampuan Menulis
a.       Definisi Menulis
            Menulis menurut www.definisionline.com adalah sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
            Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis non ilmiah.
            Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang, yaitu menyusun atau merangkai kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraph, menyusun paragraph menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
            Menulis sebagai ketrampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan-gagasannya kepada orang atau pihak lain dengan media tulisan.
b.      Definisi Kemampuan Menulis
            Pengertian kemampuan menulis dalam www.anneahira.com adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis sehingga tenaga potensial dalam menulis.Menulis adalah sebuah ketrampilan yang dapat dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Dan kemampuan ini dapat dimiliki seseorang setelah melalui proses pelatihan secara intens, khusus dalam bidang menulis.
            Kemampuan menulis merupakan sebuah frasa yang berasal dari dua kata, yakni kemampuan dan menulis. Kedua kata tersebut jelas memiliki makna tersendiri tanpa ada kaitan sama sekali. Akan tetapi, ketika kedua kata tersebut menjadi satu kesatuan, maka menimbulkan arti yang sedikit banyaknya menjadi saling berhubungan dan berkaitan.
            Kata yang pertama yakni kemampuan. Dalam KBBI (2005 : 737) kemampuan diartikan sebagai kesanggupan, kecakapan. Hal ini berarti bahwa kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu merupakan kecakapan orang tersebut dalam mengerjakan hal tersebut.
            Kata yang kedua yakni menulis. Tarigan (2008 : 3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka denan orang lain. Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

4.      Hakikat Pendekatan Kontekstual
a.       Pengertian
            Pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning/CTL) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dimana seorang guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa.Pendekatan ini juga memotivasi siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatnya dalam kehidupan mereka sehari-hari.Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
            Dalam blog Adi Wijaya dan Fianty (4 Mei 2007) dikatakan bahwa “Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan anara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.”
            Dengan pendekatan kontekstual ini diharapkan hasil pembelajaran jadi lebih bermakna bagi siswa. Karena kegiatan dalam proses pembelajaran ini menekankan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan dari guru. Dan strategi atau proses lebih dipentingkan daripada hasil.
            Kualitas pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun social dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil. Proses pembelajaran dikatakan berkualitas apabila ≥ 85% siswa mencapai kompetensi miniml.
b.      Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
            Strategi yang digunakan dalam pendekatan kontekstual adalah :
(1)   Mengaitkan, yaitu belajar dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata.
(2)   Mengalami, belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
(3)   Menerapkan, belajar bilamana dipresentasikan didalam konteks pemanfaatannya.
(4)   Kerjasama, belajar melalui komunikasi inter/antar personal.
(5)   Mentransfer, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan didalam situasi konteks baru.
5.      Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia
                  Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan kedalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan menulis.
                  Kemampuan yang dikembangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah daya tangkap makna, peran, daya fikir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.



B.     Kerangka Berpikir
Berdasarkan telaah teori dan pendapat para pakar pada uraian di atas, maka penyelesaian masalah kurangnya kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat diformulasikan sebagai berikut :


A.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah diformulasikan, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur pada semester I tahun ajaran 2011-2012.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Setting Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre Test – Post Test Design (Tuckman, 1978 : 129) dengan pola :  O1x O2.
2.      Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT As-Sa’adah yang berjumlah 12 orang siswa terdiri atas 7 orang siswa perempuan dan 5 orang siswa laki-laki yang berusia 9 sampai 10 tahun.
3.      Waktu dan Tempat Penelitian
a.       Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan November 2011 sampai dengan awal Desember 2011. Karena waktu-waktu tersebut waktu menjelang pengambilan nilai untuk akhir semester.
b.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDIT As-Sa’adah, Kalisari, Jakarta Timur pada siswa kelas IV.
 4.      Sumber Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari :
(1)   Data (proses) diperoleh dari tindakan guru dalam penerapan pendekatan kontekstual, dan siswa sewaktu mengikuti tindakan guru.
(2)   Data (hasil) diperoleh dari pengamatan terhadap siswa berupa kemampuan menulis kalimat dan paragraph.

   B.     Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam PTK ini menggunakan tekhnik observasi, yang ditujukan kepada dua sasaran :
Pertama, kepada guru dengan focus pengamatan pada tindkan kongkrit guru dalam penerapan pendekatan kontekstual.
Kedua, kepada siswa sewaktu mengikuti pembelajarn Bahasa Indonesia dengan aspek menulis.Selain itu digunakan juga test untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan menulis siswa.
   C.    Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan relfleksi.
Siklus I :
a.       Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi membuat alat-alat pendukung yang akan digunakan dalam PBM dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mengembangkan format evaluasi pembelajarannya sesuai dengan indikator yang akan diukur.
b.      Tahap pelaksanaan tindakan (KBM).
Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan pola-pola untuk mencapai indikator dari target yang ingin dicapai.
c.       Pengamatan.
Melakukan observasi dan menilai hasil tindakan dengan menggunakan format-format lembar kerja.
d.     Refleksi. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan.
e.      Analisis. Melakukan pertemuan dengan beberapa stake holder terkait untuk membahas hasil tindakan dan melakukan evaluasi untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
Siklus II :
a.       Perbaikan instrument (revisi dari Siklus I)
b.      Tahap Perencanaan
c.       Tahap Pelaksanaan tindakan (KBM) mengumpulkan data objek penelitian dengan pengamatan dan test.
d.      Pelaporan (refleksi)
e.       Analisis
f.       Revisi
g.      Laporan akhir

   D.    Analiss Data
            Analisis data dilakukan terhadap hasil pengamatan.Analisis data penelitian adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan kemampuan menulis siswa antara kondisi awal dengan siklus I dan siklus II.
            Analisis data peningkatan kemampuan siswa dalam menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu menggunakan : S =


DAFTAR PUSTAKA
Johnson, B. Elaine. 2007. Contextual Teaching and Learning.Bandung, Mizan
      LearningCenter (MLC).

Sukirman.2011, Penelitian Tindakan Kelas untu Guru Pembimbing. Jakarta, Paramitra Publishing.

Thanks for reading PTK Ketercapaian Kkm Bahasa Indonesia (Menulis ) Melalui Pendekatan Kontekstual

Related Posts

Your Comments

No comments:

Recent Posts

Copyright © DEDE JAMAL. All rights reserved. Template by CB Blogger