UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR PADA SISWA KELAS VI
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Analisis dan Perumusan Masalah
1.4.
Tujuan penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian
BAB II . KERANGKA
TEORITIK DAN HIPOTESIS
2.1.
Kerangka Teori
2.2.
Kerangka Berfikir
2.3.
Kerangka Tindakan
BAB III . TINDAKAN
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Setting penelitian
3.2.
Rencana Tindakan
3.3.
Skenario Tindakan
3.4.
Analisis Data
DAFTAR
PUSTAKA
Direkdisdas : 1994, GBPP merupakan materi pokok bahasan yang
diajarkan pada jenjang pendidikan dasar.
BAB I
PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG MASALAH
Pelajaran
matematika perlu diberikan kepada siswa dimulai dari Sekolah Dasar untuk
membekali berfikir logis, analitis, sitematis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama . Guru yang profesional dan
efektif merupakan kunci keberhasilan proses belajar mengajar sebagaimana
digariskan dalam setiap perubahan kurikulum. Hal ini sangat masuk akal karena
ketika proses pembelajaran berlangsung guru dapat tampil sebagai tokoh menarik
yang mampu membuat siswa terdorong belajar lebih baik . Sebaliknya dengan
otoritasnya dikelas yang begitu besar, seorang guru juga tidak menutup
kemungkinan untuk tampil menjadi sosok yang membosankan, intruktif dan tidak mampu menjadi panutan siswa bahkan
dia juga bisa berkembang kearah proses pembelajaran yang secara tidak sadar
mematikan kreatifitas, menumpukan daya nalar, mengabaikan aspek apektif siswa.
Semua ini sangat tergantung pada sikap profesional guru dalam menjalankan
tugasnya secara efektif.
Peringkat
SDN Cipinang Muara 08 pagi secara Nasional untuk Matematika masih kurang ( 2010
– 2011 )
Sitematika
laporan disusun melalui dari latar belakang perencanaan dan pelaksanaan
perbaikkan pembelajaran, maka peneliti merumuskan suatu tindakan dalam
pembelajaran Matematika di kelas VI pada tahun ajaran 2011 - 2012 dengan menggunakan media gambar untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI.
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
Identifikasi masalah
ini diperoleh berdasarkan hasi observasi dan study dokumentasi terhadap hasil
berlajar siswa dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru pada mata
pelajaran Matematika, sedangkan indentifikasi tersebut memunculkan masalah
sebagai berikut :
Masalah dalam
Pembelajaran Matematika :
Masalah yang muncul
dalam pembelajaran Matematika cukup bragam dan bersifat kompleks, namun
berdasarkan pertimbangan urgenitas peneliti dalam menyolusikan, maka hal yang
dijadikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ø
Siswa masih belum bisa mengerjakan soal – soal latihan dan test formatif
Ø
Nilai atau skor hasil belajar siswa ( < 55 ) masih belum mencapai KKM
dan SKM
Ø
Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru seharusnya
menggunakan alat peraga alamiah ( konkrit)
2. ANALISIS
MASALAH
Peneliti bersama
dengan peneliti mitra mendiskusikan masalah tersebut, maka disepakati bahwa
penyebab munculnya masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Ø
Bahan ajar atau materi memiliki sifat yyang abstrak bagi siswa, sehingga diperlukan
strategi serta media untuk mengatasi kesulitan siswa.
Ø
Penerapan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru untuk hal
tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa belum berhasil
memahami kesulitan dari bahan ajar yang disajikan.
Ø
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )kedua mata pelajaran tersebut yang
dirumuskan guru ternyataperlu disesuaikan dengan tuntutan perbaikkan hasil
belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B . RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
1.
Sejauh mana siswa memanfaatkan media gambar untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika kelas VI ?
2.
Bagaimana peran guru dalam menggunakan media gambar untuk meningkatkan
hasil belajar Matematika kelas Vi ?
3.
Apakah guru memotivasi siswa kelas VI dengan memanfaatkan media gambar
untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI ?
4.
Apakah media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI ?
C . TUJUAN PENELITIAN
PTK ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar Matemattika kelas VI dengan menggunakan media gambar pada tahun
2011 – 2012
D . MANFAAT PENELITIAN
1.
Bagi siswa diharapkan tumbuh minat balajar Matematika sehingga terjadi
peningkatan hasil belajar
2.
Bagi guru diharapkan munculnya kreatifitas dalam memilih media dan sumber
belajar untuk memacu siswa dalam peroses belajar.
3.
Bagi peneliti, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang altrnative pemilihan media
belajar untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI.
4.
Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
dan acuan dalam upaya memperbaiki prose pembelajaran Matematika yang akhirnya
dapat meningkatkan mutu dan kualitas UN Matematika.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A . Deskripsi Teori
1. Pengertian Media gambar
Media gambar adalah median yang paling
umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar-gambar dari pada
tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan
yang baik, sudah tentu akan menambah semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
Alat peraga dapat memberi gagasan dan
dorongan kepada guru dalam mengajat anak-anak Sekolah Dasar. Sehingga tidak
tergantung pada gambar dalam buku teks, tetapi dapat lebih kreatif dalam
mengembangkan alat peraga agar murid menjadi senang belajar. Media intervi
menurut Heinrich ( 1981 ) adalah media yang digunakan untuk membawa pesan
dengan suatu tujuan . Jadilah kelebihan alat peraga visual khususnya sebagai
salah satu dari media pembelajaran yang efektif.
Dibawah ini beberapa pengertian media
gambar, diantaranya :
Media gambar adalah
segala sesuatu yang dieujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai
curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide film
strip, opague proyektor ( Hamalik, 1994 : 95)
Media gambar adlah
media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati
dimana saja (Sadirman, 1996 : 29)
Media gambar
merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa
serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko, 1980)
2. Manfaat media Gambar bagi
guru adalah :
a. Memudahkan pengertian ketika
anak-anak sedang mendengarkan
b. Dapat melafalkan dengan baik
arti dan kosa kata
c. Dapat membaca dengan benar
d. Tersedianya suatu topik kata
e. Memudahkan jalan komunikasi
antara guru dan murid
Ada berbagai macam
lata peraga visual yang secara efektif dapat digunakan oleh para guru di dalam
kelas. Guru sekolah dasar harus memanfaatkan alat peraga visual dalam
pembelajaran untuk memudahkan mengajar. Sebagian dari alat peraga visual yang
kita dapat digunakan adalah gambar- gambar , tabel, poster, kartun, dan benda
nyata.
3. Fungsi Media Gambar
Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam
komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses
interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh
sebab itu fungsi utama dari media pembaelajaran adalah sebagai a;at bantu
mengajarr yang dipergunakan guru. Secara garis besar fungsi utama penggunaan
media gambar adalah :
a. Fungsi edukatif, artinya
mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan
b. Fungsi social, artinya
meemberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan
dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
c. Fungsi ekonomis, artinya
memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secaramaksimal.
d. Fungsi politis, berpengaruh
pada politik pembangunan
e. Fungsi seni budaya dan
telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaanbaru, termasuk pola usaha
pemciptaan teknologi kemediaan yang modrn (Hamalik, 1994:12)
B . Penelitian yang Relevan
“ Penelitian dapat
diklarifikasikan daari berbagai cara dan sudut pandangn dilihat dari pendekatan
analisinya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantatif (Sugiyono, 2005:14).
Berdasarkan dengan judul
penelitian ini yaitu “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru Praktikan PLP dengan
Interaksi Balajar Siswa” yang berkaitan dalam proses pembelajaran di kelas.
Maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kuantatif.
Sebab penelitian ini bertujuan melihat antara variabel. Dalam menganalisi data
dengan menggunakan data—data numerical atau angka yang diolah dengan metode
static, setelah diperoleh hasilnya, kemudian dideskripsikan dengan menguraikan
kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik
tersebut.
Sedangkan sifat-sifatnya adalah
korelasi yaitu mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain. Karena termasuk kategoti penelitian kuantitatif korelasi maka variabel
yang dilibatkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel X dan
variabel Y. Namun sebelumnya akan diurakan dulu apa yang disebut dengan
variabel.
Varabel merupakan
konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subyek penelitian yang dapat
bervariasi secara kualitatif ataupun kuantatif. Dengan berdasar pada
definisi-definisi diatas, dapat disimpulakn bahwa variabel merupakan objek yang
bervariasi dan dapat dijadikan sebagai titik perhatian.
Titik perhatian dalam
penelitian ini adalah hubungan keterampilan mengajar guru praktikan dan
interaksi belajar siswa. Berdasarkan pada pengertian variabel diatasdan judul
dari penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat dua ariabel bebas dan
terikat. Sebab penelitan ini ingin meneliti tentang seberapa besar hubungan
keterampilan dapat memperngaruhi keterampilan tingkat interaksi belajar siswa
di kelas, sehingga jenis penelitian ini adalah deskriptif kolerasional.
C . Kerangka Berfikir
Peroses pembelajaran merupakan
suatu aktivitas ( mengajar – belajar) yang didalamnya terdapat dua subyek utama
yaitu guru dan murid. Dalam belajar diperlukan interaksi dan aktivitas, karena
pada perinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku
jadi melakukan kegiatan, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip penting
dalam interaksi belajar mengajar. Montessori berpendapat bahwa : “ Anak-anak
memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri, sedangkan pendidik
hanya berperan sebagai pembimbing dan mengamati perkembangan anak didiknya.
Pernyataan ini memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas
dalam peroses belajar adalah siswa dan pendidik bertugas menciptakan segala
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Tugas guru adalah untuk memberikan
suatu peroses yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih siswa dalam peroses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran dengan
mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotor yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Untuk itu guru harus memiliki ketrampilan untuk mengembangkan
pengetahuan, [emgalaman siswa dalam kegiatan siswa yang lebih efektif, dinamis
efisien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan
aktif diantara dua subyek yakni guru dan murid, Jadi mengajar merupakan
kegiatan pokok dalam kegiatan pembelajaran, keterampilan inilah yang harus di
kuasi dengan baik oleh para praktikan dalam mengemban tugasnya sebagai calon
pengajar.
Berbekal pengetahuan dan
keterampilan profesional yang telah dimiliki di bangku perkuliahan, para calon
guru praktikan mencoba mengadakan observasi untuk mengenal dunia pendidikan
secara nyata dengan berbagai segi yangada di dalamnya. Selanjutnya dalamjangka
waktu yang telah ditentukan para guru praktikan berlatih melakukan tugas
profesiserta menyesuaikan diri dengan iklim dan norma organisasi tempat mereka
berlatih. Dengan PLP, para praktikan tidak hanya menggunakan dan memantapkan
pengetahuan dan keterampilan profesi kependidikan tetapi juga memiliki kesiapan
yang lebih baik untuk memasukki dunia profesi kependdikan sehingga sukses dalam
mengembangkan karirnya.
Peroses mengajar merupakan
interaksi yang sitematis yang terdiri atas banyak komponen yang tidak bersifat
parsial dan harus berjalan secara teratur., saling tergantung dan berkesinambungan.
Adapun korelasi yang terjadi
antara mengajar terhadap interaksi siswa dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar
1.2 Bagan Hubungan Kolerasi X dan Y
Salah satunya adalah penggunaan media
gambar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI dalam
pembelajaran Matematika.
D . Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang dipertanyakan. Hipotesis adalah pendapat
yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan /
jawaban sementara dari masalah yang masih memerlukan penelitian.
Berdasarkan pengertian, dapat
diperoleh hipotesis dalam penelitian ini :
1.
Hipotesis kerja (Ha)
Adanya
hubungan positif antara keterampilan mengajar dengan interaksi belajar siswa di
kelas
2.
Hipotesis Nihil (Hb)
Tidak adanya
hubungan positif antara keterampilan mengajar dengan interaksi belajar siswa
untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI SDN Cipinang Muara 08 pagi
BAB III
METODE PENELITIAN
A . Jenis dan Prosedur Penelitian
Penelitian merupakan suatu peroses
mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan
metode ilmiah secara aturan-aturan yang berlaku.
Jenis penelitian, tindakan
(action research) adanya tindakan dalam situasi yang alami untuk memperbaiki
pembelajaran.
Prosedurnya, menggunakan model
penelitian Kemmis & Mc Taggart merencanakan tindakan dengan dua siklus
untuk pelajaran Matematika
Dari kendala yang dihadapi siswa
selama pembelajaran Matematika yaitu beberapa siswa belum memahami
langkah-langkah cara menghitung volume tabung dan menggambar sebuah tabung,
maka tindakan yang dilakukan penulis untuk menangani hal tersebut adalah dengan
metode pembelajaran yaitu tutor sebaya.
Pelaksanaan perbaikkan
pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang volume tabung di laksanakan
dalam 2 siklus pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu :
1.
Siklus pertama di fokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa tentang volume tabung dengan menggunakan Media.
2.
Siklus kedua di fokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang menggambar tabung dengan menggunakan Media.
3.
Siklus ke tiga di fokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa tentang volume tabung dan menggambarnya dengan menggunakan Media.
Gambar 3.2
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
2 . Rencana Perbaikan
Rencana tindakan perbaikkan yang
akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah di identifikasi dilakukan 2
kali mata pelajaran Matematika. Pada penelitian ini dengan tahap perencanaan
PTK, yaitu membuat instrumen-instrumen penelitian, diantaranya :
a. Membuat rencana pembelajaran,
diantaranya : Persiapan mengajar, rencana perbaikan pembelajaran dan skenario
pembelajaran siklus I
b. Membuat alat bantu
pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Membuat lembar observasi
untuk guru dan murid
d. Membuat alat dan bahan yang
diperlukan
e. Membuat alat tes
Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang volume tabung dalam 2 siklus
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu :
1)
Siklus pertama di fokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa tentang menggambar tabung dengan menggunakan Media.
2)
Siklus kedua difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang menghitung volume tabung engan menggunakan Media.
Langkah-langkah yang ditempuh
dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika adalah sebagai berikut :
1)
Mengungkapkan penguasaan awal siswa menggunakan tes awal secara tertulis
2)
Mengungkapkan pengalaman siswa tentang volume melalui kegiatan tanya jawab
berdasarkan hasil tes awal.
3)
Guru membagikan LKS
4)
Dengan arahan dan bimbingan guru, tiap kelompok , melakukan diskusi untuk
mengerjakan LKS dibantu oleh tutor
5)
Guru menilai proses pembelajaran tiap kelompok, dibantu oleh tutor
6)
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang beli\um dimengerti.
7)
Siswa bersama tutor membimbing oleh guru, menyimpulkan hasil kegiatannya
8)
Siswa melakukan pos tes, untuk mengetahui penguasaan materi yang telah
disampaikan
3 . Observasi
Tahap ini segala apa yang
dipersiapkan atau direncanakan semua direalisassikan dalam bentuk siklus
pembelajaran dan sekaligus diamati oleh observer atas kinerja guru dan kinerja
siswa. Adapun waktunya 2 jam pelajaran (2X35 menit), dengan rencana
pembelajaran siklus I dan II serta mengungkapkan penguasaan siswa dengan menggunakan tes awal
(pre tes) secara lisan
4 . Refleksi
Pada tahap ini
kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah analisa, sintesa, interprestasi
(pemaknaan) dan eksplanasi (penjelasan) terhadap hasil yang di peroleh
observasi pada tindakan siklus I dan siklus II
B . Kehadiran Peneliti dan Lokasi Penelitian
Desain penelitian adalah semua
peroses yang di perlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sesuai
dengan metode penelitian yang digunakan, pada desain penelitian ini pun menggunakan
desain deskriptif analitis dan analisa data dikerjakan berdasarkan data ex post
facto. Beberapa hal yang akan dibahas dalam desain penelitian ini diantaranya :
Kehadiran
Peneliti
·
Untuk mendapatkan data hasil pengamatan
·
Memberi perlakuan dalam pembelajaran
Lokasi
Penelitian
Sesuai dengan metode yang
digunakan, pada desain penelitian ini pun menggunakan desain deskritif analitis
dan analisa data dikerjakan berdasarkan data ex post facto. Adapun lokasi yang
digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Cipinang Muara 08 pagi
Kecamatan Jatinegara
Thanks for reading PTK Matematika Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Media Gambar Kelas VI
No comments:
Post a Comment