UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN BANGUN RUANG MELALUI
METODE LABORATORIUM PADA SISWA KELAS VI
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Analisis dan Perumusan Masalah
1.4.
Tujuan penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian
BAB II . KERANGKA
TEORITIK DAN HIPOTESIS
2.1.
Kerangka Teori
2.2.
Kerangka Berfikir
2.3.
Kerangka Tindakan
BAB III . TINDAKAN
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Setting penelitian
3.2.
Rencana Tindakan
3.3.
Skenario Tindakan
3.4.
Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah, 2006
Penelitian Tindakan Kelas UNP
I. Wayan As.S.Si
2010 Perangkat Pembelajaran kelas VI, Az-Zahra Book’s 8
Rahmanelli 2005,
Skolar Jurnal Kependidikan Vol 6 Nomor 2. Padang UNP
Sukahar 1995,
Matematika SD Kelas VI, Jakarta, Depdikbud
Tim Penulis 1994,
GBPP Kelas VI, Jakarta, Dirjen Pendidikan Dasar
Tim Penulis 1999, Suplemen GBPP Kelas VI, Jakarta Pusat, Penerbit UT
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Berbagai usaha
pembaharuaan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualias
kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan
mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan
tersebu, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang
baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa, agar siswa bergairah
dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung.
Permasalahan yang umum
terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini terbukti
apabila ulangan harian per kompetensi Dasar selalu hasil belajar matematika di
bawah KKM. Hasil belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada lua permukaan
bangun ruang. Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh sisi-sisi
bangun ruang. Materi ini sulit bagi siswa.
Beberapa kemungkinan
penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam materi luas permukaan bangun ruang
adalah:
a. Materi
luas permukaan bangun ruang bersifat abstrak. Siswa sukar membedakan antara
sisi pada bangun datar dengan sisi pada bangun ruang.
b. Tidak
mantapnya konsep tentang luas bangun datar
c. Penggunaan
metode yang kurang tepat dalam pembelajaran matematika.
Untuk mengatasi
permasalahan di atas, langkah yang perlu dilaksanakan adalah dengan menggunakan
metode yang sesuai. Meode tersebut bernama Metode Laboratorium. Metode
Laboratirum adalah berdasarakan “Belajar dengan berbuat” dan berlanjut dari
konkrit ke abstrak. Dengan metode ini dimaksudkan membimbing siswa untuk
menemukan fakta-fakta dalam matematika dan mengaplikasikan pengetahuannya..
Melalui metode yang
benar siswa dapat membedakan antara sisi bangun datar dan sisi bangun ruang.
Selanjutnya Rahmanelli
(2005; 237) menyatakan apabila anak terlibat dan mengalami sendiri serta ikut
dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik, disamping
itu pelajaran akan lebih.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan
di atas maka perumusan masalah yang akan dikemukakan adalah bagaimana hasil
belajar matematika tentang luas permukaan bangun ruang kelas VI di SDN Makasar
03 pagi setelah menggunakan metode laboratorium?
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan
adalah sebagai berikut:
1. Apakah
suasana dan proses pembelajarn dapat meningkatkan hasil belajar matematika
kelas VI?
2. Apakah
kurikulum dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI?
3. Apakah
sistem pengajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI?
4. Apakah
penggunaan metode laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas VI?
C. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Agar dapat mengkongkritkan pembelajaran luas permukaan
bangun ruang dan dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga
proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa
2. Tujuan Khusus
Untuk
mengetahui apakah dengan menggunakan media dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Manfaat
Hasil Penelitian
1. Bagi
siswa
Meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya juga
meningkat.
2. Bagi
guru
Meningkatkan
pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan penggunaan
metode dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi
Sekolah
Meningkatkan
hasil belajar matematika akan meningkatkan juga cinta sekolah di mata
masyarakat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA BERPIKIRN
DAN HIPOTEIS
A. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Laboratorium
Pada
dasarnya tidak ada metode mengajar yang paling sempurna. Setiap metode memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-maing yang tentunya berbeda dengan metode
lainnya.
Adapun
kelebihan dari metode laboratorium antara lain:
1. Anak
didik dapat aktif untuk berbuat diri sendiri, ia tidak hanya melihat orang lain
untuk menyelesaikan suau eksperimen, tetapi juga dengan berbuat sendiri
memperoleh pengetahuan yang diperlukan.
2. Ia
mendapat kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara-cara berpikir
ilmiah
3. Mereka
lebih aktif berpikir dan berbuat, dimana siswa lebih banyak aktif belajar
sendiri dengan bimbingan guru
4. Menarik dan menyenangkan bagi siswa
kelas rendah
5. Prinsip psikologi terpenuhi
6. Dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas
7. Memumpuk percaya diri
8. Memupuk keberanian untuk berbuat
Metode
Laboratorium juga memiliki kelemahan, diantaranya:
1. Tidak cukupnya alat-alat untuk
melakukan percobaan
2. Kurangnya
persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan
percobaan
3. Memerlukan waktu dan biaya
4. Memerlukan perencanaan yang rumit dan
matang dari guru yang mengajar
Prosedur
pelaksanaan metode Laboratrium adalah:
Perlu dijelaskan kepada siswa
tentang percobaan, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
percobaan.
Kepada
siswa perlu dijelaskan alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan dalam
percobaan. Alat itu bisa berupa alat peraga yang digunakan dalam pengajaran.
Dalam
pemilihan alat peraga yang hendak digunakan oleh guru haruslah diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
·
Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa
serta individual dalam kelompok
·
Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.
·
Harus direncanakan dengan teliti
·
Penggunaan Alat peraga haru disertai dengan kelanjutan seperti, diskusi,
analisis, dan evaluasi
·
Sesuai dengan batas kemampuan biaya (M.Uzer 1985:27)
BAB III
MEODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat
dan Waktu Penelitian
a. Lokasi
Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu kelas
VI SD dengan jumlah siswa 34 anak. Penelitian diadakan di SDN Makasar 03 Pagi,
Jl. Kerja Bakti Rt. 001/02 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
b. Waktu Penelitian
Selama 3 bulan yaitu bulan Agustus,
September, dan Oktober Tahun Pelajaran 2011/2012
c. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI
SDN Makasar 03. sedangkan obyeknya adalah metode laboratorium
d. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2
siklus, tiap siklus dilakukan 3 x pertemuan. Pada tiap siklus terdapat
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Menurut Wardani (202:1-4) PTK
adalah penelitian yang dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaburatif antara
peneliti dengan praktisi (guru dan kepala sekolah)
Langkah-langkah PTK dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Siklus I
1. Perencanaan
- Perencaaan
pembelajaran berisikan tentang:
* Standar kompetensi, kompetensi dasar
* Indikator pencapaian kompetensi
* Kegiatan belajar mengajar (KBM)
* Sumber/Alat/Metode
* Penilaian
- Lembar
Observasi Murid
- Lembar
Kerja Siswa
2. Tindakan
- Memperagakan
aneka bangun ruang
- Menggunakan
model bangun ruang berongga untuk menunjukkan sisi, dan titik sudut. Model
kerangka untuk menunjukkan rusuk
- Lima
orang siswa kelas bergantian menghitung sisi, rusuk, dan titik sudut dari
model-model bangun ruang.
- Lima
orang siswa ke depan kelas bergantian untuk menunjukkan rusuk, panjang, lebar,
tinggi, jari-jari, dan diameter dari masing-masing bangun ruang.
- Siswa
mencari luas permukaan sisi bangun ruang.
- Melalui
bimbingan guru siswa menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, dan tabung
- Mengerjakan
latihan dengan menggunakan rumus luas permukaan kubus, balok, dan tabung
- Mengerjakan
latihan dengan menggunakan rumus luas permukaan kubus, balok, dan tabung
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada
siswa dalam menggunakan media bangun ruang adalah dengan menyediakan lembar
pengamatan tentang:
1. Pendahuluan
a. Melengkapi alat tulis
b. Mengerjakan PR
2. Kegiatan Inti
a. Memperhatikan uraian guru
b. Menceritakan tepat waktu
c. Mengerjakan latihan dengan memahami rumus
d. Berani bertanya
e. Berani menjawab pertanyaan guru
f. Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin
3. Penutup
a. Merangkum pelajaran
b. Hasil Belajar
Observasi
yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah:
-
Mendata hasil belajar siwa yang sudah mencapai hasil > 6,5 dan yang
belum mencapai 6,5.
-
Menemukan kesulitan siswa dalam memahami dan menggunakan rumus luas
permuakan bangun ruang
-
Analisa
-
Berdasarakan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa
peneliti dapat digambarkan pada refleksi
4. Refleksi
Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan
hasil belajar siswa di atas maka penelitian berkolaburasi dengan pengamat
menetapkan:
-
Apa yang telah dicapai siswa dalam menggunakan rumus luas permukaan bangun
ruang
-
Apa yang belum dicapai siswa dalam menggunakan rumus-rumus bangun ruang
-
Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
1. Perencanaan
Menyediakan
perangkat penelitian meliputi:
- Rencana pembelajaran yang berisikan
tentang:
a. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
c. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
d. Sumber/Alat/Metode
e. Penilaian
- Lembar Oservasi Murid
- Lembar Kerja Siswa
2. Tindakan
- Siswa meletakkan jaring-jaring bangun ruang
yang dibawa dari rumah
- Siswa menukar jaring-jaringnya dengan teman
sebangku
- Memperhatikan jaring-jaring bangun ruang
yang dipajang guru di depan
- Masing-masing siswa mengukur panjang masing-masing rusuk bangun
ruang
- Siswa menggunting jaring-jaring bangun
ruang
- Siswa mampu membentuk model jaring-jaring
bangun ruang
- Siswa mengelompokkan sisi-sisi yang sama
dan sebangun
- Siswa mengerjakan perintah guru
- Guru membimbing siswa menggunakan rumus
3. Observasi
Pengamatan yang
dilakukan pada siswa dalam menggunakan media bangun ruang adalah dengan menyediakan
lembar pengamatan tentang kegiatan siswa, pada:
1. Pendahuluan
a. Melengkapi alat tulis
b. Mengerjakan PR
2. Kegaitan Inti
a. Memperhatikan uraian guru
b. Mengerjakan latihan tepat waktu
c. Mengerjakan latihan dengan memahami rumus
d. Berani bertanya
e. Berani menjawab pertanyaan guru
f. Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta
izin
3. Penutup
Merangkum
pelajaran
4. Refleksi
Melalui hasil kolaburasi peneliti dengan
pengamat serta hasil observasi maka peneliti menetapkan langkah-langkah
berikutnya.
Thanks for reading PTK Matematika Meningkatkan Hasil Belajar Bangun Ruang Melalui Metode Lab Kelas VI
No comments:
Post a Comment