10 January 2018

PTK Matematika Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Metode Pemecahan Masalah Siswa Kelas VI

January 10, 2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SOAL CERITA MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VI

BAB   I
PENDAHULUAN


A .     LATAR BELAKANG MASALAH
                        Pada kenyataannya dalam belajar matematika soal cerita siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur belum memuaskan.  Hal ini disebabkan kejenuhan siswa terhadap teori – teori yang harus dipelajari serta metode pembelajaran yang monoton, sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang soal cerita kurang memuaskan.
                        Pada umumnya siswa belajar matematika kurang memahami, padahal mata pelajaran matematika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari – hari.  Metode pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang soal cerita yang akan dilakukan guru sebagai metode yang akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.  Dalam mengajarkan matematika di kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur, saya beranggapan kurang bervariasi dalam menyajikan pembelajaran di kelas dengan melibatkan seluruh siswa.
                        Kenyataannya kurangnya menggunakan metode yang tepat pada pembelajaran matematika tentang soal cerita membuat siswa kurang memahami.
            Mengajar bukan lagi usaha menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu guru dituntut kreatif memilih metode pembelajaran yang tepat.
                        Agar kreativitas siswa Kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran matematika tentang soal cerita dan memuaskan maka guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan “Learning must be enjoy”.  Kreativitas siswa dapat menjadikan iklim belajar efektif.  Penyajian metode pemecahan masalah kiranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam soal cerita juga konsep tentang matematika meningkat sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.
                        Berdasarkan hal itulah saya mengamati secara cermat seluruh aktivitas siswa dengan segala kompleksitasnya, sebelum menentukan materti tertentu diajarkan hendaknya menentukan metode yang tepat.  Banyak pertimbangan yang diberikan sebelum saya menggunakan metode pemecahan masalah untuk memberikan pembelajaran matematika soal cerita kepada siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur dari segi kebaikan dan manfaat metode itu sendiri yang dapat meningkat kreativitas iswa, pemahaman sehingga hasilnya akan meningkat.


B .     IDENTIFIKASI  MASALAH
            Masalah yang dapat diidentifikasikan penulis berdasarkan uraian Latar Belakang di atas yaitu :
1.      Mengapa siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur kurang memuaskan ?
2.      Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika soal cerita siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur ?
3.      Apakah metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika soal cerita siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur.
4.      Sejauh mana penggunaan perpaduan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur ?
5.      Apakah ada kesulitan menggunakan metode pemecahan masalah dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur


C.      PEMBATASAN MASALAH
            Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada “Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika soal cerita melalui metode “Pemecahan masalah siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur.


D .     PERUMUSAN MASALAH
            Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur pada pembelajaran Matematika soal cerita ?


E .     KEGUNAAN  PENELITIAN
1.      Bagi siswa : Hasil penelitian Tindakan Kelas ini akan sangat bermanfaat bagi siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur untuk memahami matematika, siswa semangat dan merasa senang belajar matematika sehingga hasil belajarnya meningkat dan memuaskan..

2.      Bagi guru : Dapat memiliki pengetahuan mengenai metode pembelajaran, menambah wawasan, melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan hasil belajar, memenuhi persyaratan dalam mengikuti Diklat Sertifikasi Guru dan menambah banyak manfaat.

3.      Bagi sekolah : Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan masukan yang positif terhadap sekolah dalam rangka peningkatan hasil belajar












BAB   II
KAJIAN TEORI


A .     BELAJAR
                        Belajar adalah proses perubahan tingkah laku, kita akan sulit melihat bagaimana proses terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri seseorang, oleh karena itu perubahan tingkah laku berhubungan dengan perubahan sistem syaraf dan perubahan energi yang sulit dilihat dan diraba oleh sebab itu terjadinya proses perubahan tingkah merupakan misteri, atau para ahli menamakannya sebagai kotak hitam (black box) With.crington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan di dalam keribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap dan kepandaian, atau suatu pengertian.”
                        Gagne dalam buku The Condition of  Learning (1977) menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus Bersama dengan itu ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga performanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.  Misalnya jika seorang anak belajar menulis maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis,  Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan.
                        Faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu Faktor intern dan faktor ekstern.  Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri siswa / individu misalnya : keluarga, sekolah, masyarakat.  Sekolah adalah tempat belajar siswa.  Guru alat media pembelajaran dan metode, sarana dan prasarana menjadi faktor penentu atau pendukung dalam peningkatkan belajar siswa selain faktor intern individu.

B .     METODE PERUMUSAN MASALAH
                        Dalam konteks pembelajaran kata ‘strategi’, sebagaimana dikatakan Raka Joni (1980) merupakzn pola umum aktivitas guru – siswa di dalam terwujudnya kegiatan belajar – mengajar.  Artinya interaksi belajar – mengajar berlangsung dalam suatu pola berupa metode yang digunakan bersama guru dan siswa.  Metode perumusan masalah (problem solving) merupakan kegiatan yang dilaksanakan siswa secara bersama, berkelompok atau berdiskusi, sehingga siswa aktif dan dapat memahami konseop matematika secara benar. 
                        Dalam pengajaran kontektual, kerjasama antara siswa yang belajar secara kelompok dengan bantuan teman dapat mengatasi masalah yang komplek seperti memahami soal cerita pada pembelajaran matematika.  Guru membuat bermacam – macam pengalaman belajar dengan metode yang tepat bukan hafalan dan tanya jawab saja.  Pembelajaran yang aktif dan kreatif serta menyenangkan dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa.

           
C .     KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
                        Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah,  Kita tidak bisa lagi mempraktekkan paradigma lama.  Teori penelitian dan pelaksanaan kegiatan nelajar mengajar membuktikan bahwa para guru atau dosen harus sudah mengubah paradigma pengajaran.
            Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan KBM berdasarkan pokok pemikiran sebagai berikut :
1.      Pengetahuan ditemukan, dibentuk dan dikembangkan oleh siswa, guru mengkondisikan siswa membentuk makna dari bahan – bahan pelajaran melalui proses belajar dan menyimpannya dalam proses ingatan yang sewaktu –waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. (Piaget 1952 & 1960 ; Freire, 1970).
2.      Siswa membangun secara aktif.
3.      Pengajar perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa.
4.      Pendidik adalah interaksi pribadi diantara para siswa dan interaksi antara gugu dan siswa.

            Walaupun sudah disadari bahwa siswa mendapatkan banyak keuntungan dan diskusi yang mengaktifkan mereka tidak banyak guru yang melakukannya termasuk metode pemecahan masalah.  Metode ini dapat berdampak positif bagi siswa sehingga siswa dapat mengatasi masalah bersama, dan memahami konsep matematika tentang soal cerita yang dipelajari siswa.
Dalam matematika siswa akan dapat menyelesaikan sebuah soal bila ia memahami permasalahannya.  Manusia adalah hasi budaya sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang memiliki nilai – nilai penting meliputi :
a.       Pengembangan daya konsentrasi.
b.      Sifat ekonomi.
c.       Kemampuan mengeluarkan pendapat.
d.      Hasrat untuk menemukan.

            Pada waktu siswa belajar matematika dalam menyelesaikan soal –soal apa yang harus diketahui dan apa yang ditanyakan yang dipakai untuk menyelesaikan soal cerita sehingga dengan metode pemecahan masalah melalui diskusi siswa dapat bersama menemukan jalan penyelesaiannya.


D .     KEGUNAAN MATEMATIKA
            Kegunaan matematika antara lain :.
1.      Dengan mempelajari matematika manusia dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari – hari.
2.      Matematika di ajarkan di sekolah membantu bidang studi lain seperti fisika, kimia, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya.
3.      Dengan mempelajari geometri siswa dapat meningkatkan kemampuan permahaman ruang sehingga berfikir logis sistematis dalam merumuskan asumsi, definisi, generalisasi.
4.      Menunjang pemahaman alat – alat canggih seperti kalkulator dan komputer.
5.      Membantu dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dalam kehidupan sehari – hari dalam pemecahan masalah kehidupan.





BAB   III
METODELOGI PENELITIAN


A .     TEMPAT PELAKSANAAN PENELITIAN
            Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur.

B .     WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN
            Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung selama 4 bulan dari mulai bulan Juli 2011 hingga Oktober 2011.



C .     TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur dalam pembelajaran Matematika melalui metode pemecahan masalah.

D .     SUBYEK PENELITIAN
            Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 21 siswa Laki dan 19 siswa Perempuan.  Dalam pelaksanaannya penulin di dampingi oleh kolaborator selaku Teman sejawat yang bertindak sebagai observator.

E .     PROSEDUR PENELITIAN
            Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai suatu yang berkelanjutan diantara siklus – siklus yang di lakukan tercapai informasi yang berupa balikan yang dilakukan observer terhadap apa yang dilakukan peneliti.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan siklusitas yang bersifat menyeluruh dan daur ulang..

Setiap siklus terdiri atas beberapa tahap yakni :
1.      Tahap Perencanaan (planning)
2.      Tahap Pelaksanaan (action)
3.      Tahap Observasi (pengawasan) dan Evaluasi (evaluating)
4.      Tahap Refleksi (reflection).

            Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model proses siklus atau putaran spiral, model dari kualitas pembelajaran matematika soal cerita dengan penerapan merode pemecahan masalah semakin baik sehingga kualitas pembelajaran semakin tinggi.

Langkah – langkah Penelitian, yaitu :

Persiapan / Perencanaan : Peneliti menelaah kurikulum mengenai pembelajaran matematika.  Peneliti melakukan observasi langsung dengan siswa / guru mengajar kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur.  Melihat kelemahan murid dalam proses pembelajaran matematika dan hasil belajar matematika.

Tindakan Siklus I
a.             Penelitian Tindakan Kelas
o   Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru SDN Cibubur 05 Jakarta Timur
o   Peneliti mengidentifikasi sarana yang tersedia atau belum tersedia
o   Peneliti mencari bentuk metode yang sesuai dari media yang ada
o   Peneliti menata ulang, menambah media disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

b.            Penelitian Tindakan Kelas
o   Peneliti mempersiapkan kegiatan pembelajaran matematika soal cerita dengan menggunakan metode pemecahan masalah
o   Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan kegiatan pembelajaran matematika

c.             Observasi
o   Kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran terhadap siswa serta mencatat dalam jurnal / harian tentang pembelajaran terhadap guru (sebagai peneliti) serta mencatat dalam jurnal / harian tentang pembelajaran siklus I

d.            Evaluasi dan Refleksi
o   Peneliti mencari data tentang perubahan sikap siswa dan perubahan sikap pasip setelah tindakan I
o   Peneliti bersama kolaborator mendiskusikan pelaksanaan kegiatan penutup
o   Penerapan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika soal cerita dilanjutkan dengan perbaikan langkah – langkah yang diperlukan.

Tindakan Siklus II
a.             Persiapan Tindakan Kelas
o   Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru SDN Cibubur 05 Jakarta Timur
o   Peneliti mengidentifikasikan sarana yang tersedia atau belum tersedia
o   Peneliti mencari bentuk latihan dan metode sesuai dengan kurikulum dan media yang ada
o   Peneliti menata ulang, menambah media disesuaikan dengan materi yang diajarkan.

b.            Tindakan Kelas
o   Peneliti mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah
o   Peneliti melaksanakan pembelajaran matematika soal cerita sesuai dengan perencanaan kegiatan

c.       Observasi
o   Kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran terhadap siswa serta mencatat dalam jurnal / harian tentang pembelajaran tentang pembelajaran siklus II

d.      Evaluasi dan Refleksi
o   Peneliti mencari data tentang perubahan sikap siswa dan perubahan sikap pasip setelah tindakan II
o   Peneliti bersama kolaborator mendiskusikan pelaksanaan metoda kegiatan penutupan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika soal cerita terhadap siswa kelas VI SDN Cibubur 05 Jakarta Timur
o   Penerapan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika soal cerita dilanjutkan dengan perbaikan langkah – langkah yang diperlukan.



                        Oleh karena tindakan siklus II telah cukup berhasil menerapkan metode pemecahan masalah maka tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya.


F .     INSTRUMEN PENELITIAN
                        Instrumen yang akan dilakukan digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu : Uji kemampuan siklus I dan siklus II serta Lembar Observasi.
                        Hasil tes awal dan akhir diberikan kepada siswa untuk mendapatkan data dalam bentuk nilai yang menunjukkan gambaran kemampuan memahami matematika.  Selanjutnya data tersebut akan di analisa dengan cara membandingkan hasil tes awal dan akhir apakah ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penggunaan metode pemecahan masalah.
                        Instrumen kedua yaitu lembar Observasi.  Lembar Observasi ini ditulis oleh kolaborator dan akan merupakan catatan dinamika selama berlangsung proses pembelajaran Matematika Soal Cerita.




DAFTAR PUSTAKA

Aldres, cj, 1987, Ilmu Aljabar, Jakarta, Paradya Paramita

Team Penulis :
                                 Modul PLPG SD
                                 Buku berhitung kelas 6, Yudistira
                                 Buku Matematika kelas 6, Erlangga

Thanks for reading PTK Matematika Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Metode Pemecahan Masalah Siswa Kelas VI

Related Posts

Your Comments

No comments:

Recent Posts

Copyright © DEDE JAMAL. All rights reserved. Template by CB Blogger