UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV
A . LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan
nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat yang madani berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945
yang memungkinkan bagi warganya untuk mengembangkan sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini sudah tertuang dalam
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 Bab II Pasal 4, yang
menyatakan bahwa :
Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki ketrampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Implementasi undang – undang No. 2
tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional banyak dijabarkan kedalam
sejumlah peraturan yang ada antara lain, peraturan pemerintah No. 19 tahun 2004
tentang standar pendidikan nasional, Peraturan ini menggambarkan dan lebih
terarah terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan yaitu :
standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Berdasarkan hal di atas, maka peran
guru menjadi kunci keberhasilan dalam bidang kependidikan dan pembelajaran agar
standarisasi yang sudah ditetapkan dapat terwujud demi terciptanya bangsa yang cerdas, yang memiliki pendidikan yang
bermutu dan dapat bersaing dengan negara –negara maju.
Rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran Matematika dalam menjalankan tugasnya, sehingga guru
mampu meningkatkan kualitas mengajar yang didasarkan pada wawasan sebagai
landasan mengambil keputusan dalam menjalankan tugas.
Permasalahan yang umum terjadi di SD
adalah rendahnya hasil belajar Matematika siswa. Dapat dibuktikan pada hasil ulangan lebih
rendah dari rata – rata bidang studi lain.
Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas guru
mencoba melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk meningkatkan proses praktek
pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Dengan adanya
pelaksanaan PTK, dengan merubah metode penyajian yang multi metode, pemberian
tugas dengan alat bantu yang riil kita harapkan sangat berpengaruh pada sekolah
dan siswa.
B . IDENTIFIKASI
MASALAH
Hasil observasi yang
diperoleh guru hasil pembelajaran rata – rata di kelas IV dengan angka 58 masih
jauh apabila kita mengukur dengan standar yang sudah di tentukan.
Untuk mengetahui penyebab
rendahnya penguasaan materi, guru dan siswa bekerja sama dengan teman sejawat
melalui diskusi, maka terungkap beberapa masalah:
1.
Mengapa siswa sulit menguasai mata pelajaran Matematika.
2.
Apakah sarana dan prasarana masih belum mencukupi.
3.
Apakah penyajian dan metode yang tidak menarik bagi siswa.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, maka perumusan masalah
penelitian in adalah :
Bagaimana upaya
meningkatkan pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN Balimester 03 Petang
Jatinegara.
D . TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh gambaran :
1.
Meningkatkan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan inovasi pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga.
2.
Meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Matematika dengan pembelajaran
inovatif dan menyenangkan.
3.
Siswa mencintai pelajaran Matematika.
E . MANFAAT HASIL PENELITIAN
1.
Manfaat bagi siswa :
a.
Siswa aktif dalam belajar Matematika (KPK).
b.
Siswa termotivasi dalam pembelajaran Matematika.
2.
Manfaat bagi guru :
a.
Dapat meningkatkan kualitas mengajar guru.
b.
Guru mengetahui media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
3.
Manfaat bagi sekolah :
a.
Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk mengatasi masalah di
Sekolah Dasar.
b.
Sebagai bahan untuk mengembangkan model pembelajaran Matematika dengan
hasil yang baik.
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A . HAKEKAT HASIL BELAJAR.
1.
Pengertian
Belajar
Belajar
berasal dari kata ajar yang diberi awalan ber kemudian menjadi kata “belajar”. Kata belajar sudah sering kita dengar dalam
kehidupan sehari – hari baik oleh anak – anak maupun orang dewasa, baik di
sekolah atau di lingkungan kita tinggal.
Belajar
merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan kita, karena dengan belajar
kita akan mampu mengikuti perubahan zaman yang setiap waktu banyak hal – hal
yang harus kita ketahui.
Kemudian apa
sebenarnya belajar itu ?
Menurut
pendapat Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetapkan sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang merupakan proses kognitif.
Dari definisi
diatas disimpulkan bahwa :
o
Belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman.
o
Belajar dapat dikatakan berhasil apabila perubahan dari individu yang
belajar berubah baik tingkah laku, sikap, cara berfikir dan lainnya..
2.
Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya
ditampilkan dalam bentuk angka dan huruf yang diberikan oleh guru kepada siswa,
pengalaman belajarnya (Sudjana 2004 : 22).
Sedangkan
menurut Harwart Kingsley dalam hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima perlakuan.
Bukunya
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar :
o
Kemampuan dan kebiasaan.
o
Pengetahuan dan pengalaman.
o
Sikap dan cita – cita (Sudjana 2004 : 22)
Dari pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar, kemampuan ketrampilan, sikap
yang diperoleh siswa setelah menerima perlakuan yang diberikan guru sehingga
dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari – hari.
Hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalamkualitas pengajaran, kualitas
pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru, artinya
kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap
(afektif) dan bidang perilaku (psikomotor).
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat
adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri, individu perubahan tingkah laku secara
kuantitatif.
B . HAKEKAT MATEMATIKA
Mengajar Matematika tidaklah mudah, oleh karena itu tidak dibedakan antara
Matematika dan Matematika sekolah.
Menurut Reyt Etal (1988 : 4) matematika adalah :
o
Studi Pola dan Hubungan (study of patnerns and relationship). Dengan demikian masing – masing topik itu
akan saling terjalin satu sama lain yang membentuknya.
o
Cara berfikir (way of thingking) yaitu memberi strategi untuk mengatur,
menganalisa dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari –
hari.
o
Suatu Seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsisten
internal.
o
Sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati – hati dan
didefinisikan dalam term dan simbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk
berkomunikasi dalam kehidupan riil dan matematika itu sendiri.
o
Sebagi alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi
kehidupan sehari – hari.
Sedangkan mengenai
pengertian Matematika setelah zaman Suherman (1993 : 134) mengemukakan bahwa
matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk pelajaran
oleh siswa sekolah (formal) yaitu SD, SLTP, SLTA.
Menurut Suryadi
(1995 : 1) Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang
dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorientasi pada pendidikan.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah
– pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta
digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berfikir bagi
para siswa.
Anak dari berbagai
usia berfikir sesuai dengan tingkat usianya, matematika adalah subyek ideal
yang mampu mengembangkan proses berfikir anak dimulai dari usia dini, usia
pendidikan kelas awal (pendidikan dasar), pendidikan menengah, pendidikan
lanjutan bahkan mereka sampai di bangku perkuliahan. Hal ini diberikan sehari – hari baik itu mengenai
perhitungan, mengerjakan soal, pemecahan masalah kehidupan di lingkungan
sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.
Khususnya untuk
anak – anak atau siswa pendidikan kelas awal atau pendidikan dasar (SD),
Matematika sangat berguna sekali bagi mereka untuk mengembangkan proses
berfikir mereka mulai dari hal – hal yang sederhana sampai kepada hal yang
rumit.
Tahapan dimana
anak – anak atau siswa sekolah dasat sudah bisa mempraktekan matematika dalam
kehidupan sehari – hari tentulah ditunjang oleh berbagai cara serta metode
pembelajaran yang menyenagkan bagi anak – anak SD.
Hal ini sesuai
dengan tingkat perkembangan anak kelas awal SD yang cenderung bermain sambil
belajar.
Kemajuan yang
pesat dalam bidang Teknologi dan Informatika memudahkan siswa dalam menggunakan
IT tersebut untuk keperluan membantu siswa, untuk menyelesaikan berbagai
masalah perhitungan dan cara – cara baru yang diperkenalkan. Dan hampir setiap tingkat terjadi perubahan
yang signifikan.
C . METODE DEMONSTRASI
Metode pembelajaran
dijabarkan kedalam teknik dan metode pembelajaran, dengan demikian seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Menggunakan metode demonstrasi pada kelas
dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri yang
tentunya secara teknik akan berbeda dengan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas.
Demikian juga menggunakan metode diskusi perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini guru
dapat menggunakan metode yang bervariasi untuk suatu proses pembelajaran
matematika yaitu metode demonstrasi dan metode pemberian tugas.
D . KERANGKA BERFIKIR
Pelajaran Matematika di
sekolah dasar berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Matematika dalam
kehidupan sehari – hari serta mencocokan pada pemberian pengalaman langsung dan
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan.
Dalam proses pembelajaran
seorang guru dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa, seperti dengan
menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan
sebagai fasilitator atau pembimbing.
Siswa diberi kesempatan
bersama teman – temannya dan saling berkelompok untuk saling belajar secara
berkelanjutan dan dibiasakan saling bekerja dalam proses belajar.
Dengan demikian hasil
belajar Matematika kelas IV SDN Balimester 03 Petang dapat ditingkatkan.
E . HIPOTESA TINDAKAN
1.
Dengan pendekatan metode demonstrasi diaplikasikan sebagai metode untuk
mengembangkan atau meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran
kelompok serta mengembangkan cara berfikir siswa melalui presentasi terhadap
hasil demonstrasi dalam pelajaran Matematika.
2.
Semakin banyak dilakukan diskusi secara berkelompok maka semakin tinggi hasil
belajar yang dicapai.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A . TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan mengetahui
efektifitas strategi pembelajaran Matematika pada pokok bahasan KPK siswa kelas
IV SDN Balimester 03 Petang Jatinegara Jakarta Timur melalui metode
Demonstrasi.
1 . TEMPAT
PENELITIAN :
SDN
BALIMESTER 03 PETANG
JATINEGARA
JAKARTA TIMUR
Jl. Matraman
Raya No. 177
2 . WAKTU PENELITIAN :Terlampir
3. SUBYEK PENELITIAN
Penelitian
dilaksanakan di SDN Balimester 03 Petang Jatinegara, Jakarta Timur. Dengan jumlah siswa 31 orang, Laki – laki 14
orang dan perempuan 17 orang.
Penelitian dilakukan
pada bulan Oktober, November dan Desember 2011 dilaksanakan 2 siklus.
Thanks for reading PTK Matematika Upaya peningkatan pembelajaran melalui metode demonstrasi di kelas iv
No comments:
Post a Comment